Pages

Senin, 08 Oktober 2012

Memilih petugas sangha


Memilih Petugas Sangha
BY: Adi Dharma PP
Orang-orang yang berkumpul membentuk suatu kelompok dengan sendirinya akan terjaid pembagiaan tugas untuk kesejahteraan bersama. Kelompok itu memilih petugas yang bertanggungjawab terhadap kelancaran usaha misalnya manajer, bendahara, orang yang menyimpan dan menjaga makanan, orang yang mengatur tempat tinggal dll. Dalam Bhikkhu Sangha akan timbil pekerjaan-pekerjaan yang telah diperkenankan Sang Buddha untuk memilih dan menunjuk para bhikkhu sebgaai petugas untuk bidang tertentu, untuk membagi tanggung jawab dalam tugas vihara.

Seorang bhikkhu yang layak ditunjuk sebagai petugas adalah sempurna dalam empat kualitas yaitu:
1.      Tidak dikuasai oleh hawa nafsu
2.      Tidak dikuasai oleh kebencian
3.      Tidak dipengaruhi oleh kebodohan
4.      Tidak dipengaruhi oleh ketakutan
Empat kualitas disebut empat Agati. Disamping itu seorang Bhikkhu mendapatkan tugas yang harus memahami tugas dan tanggungjawabnya. Dengan dmeikian sebenarnya ada lima kuantitas dari petugas. Seorang Bhikkhu yang mempunyai kemampuan yang diberikan tugas vihara sebelum diangkat maka dia harus diberitahu terlebih dahulu dan meminta kesediaannya memikul tugas dan tanggungjawab seorang petugas.  Bila disetujui maka pengangkatanya diumumkan dalam Sangha dan dia bebas melakukan tugasnya atas nama Sangha.

Petugas-petugas yang diijinkan Sang Buddha
1.Petugas Jubah
Petugas jubah diantaranya yaitu:
1.      Petugas yang menerima kain disebut dengan Civarapatiggahaka
2.      Petugas yang menyimpan kain disebut Civaranidahaka
3.      Petugas yang mendistribusikan kain disebut Civarabhayaka
Ketiga petugas ini dapat dijabat oleh seorang bhikkhu. Dia harus mengetahui jenis-jenis kain yang boleh dan yang tidak boleh diterima. Kain yang diberikan oleh Dayaka (donor) kepada Sangha harus diterima oleh petuga sjubah. Kain itu tidak boleh diterima oleh orang yang bukan petugas jubah tetapi jubah yang diberikan kepada bhikkhu tertentu (pati puggalika) tidak layak diterima oleh petugas jubah.
Petugas jubah harus mengetahui kain mana yang harus disimpan dan tidak layak disimpan, kain yang diberikan oleh donor sebelum Pavarana harus disimpan saat Pavarana dan dibagikan kepada bhikkhu yang bervassa di tempat itu. Kain yang tidak cukup dibagaikan diantara para bhikkhu harus disimpan sampai diperoleh sampai diperoleh tambahan hingga dapat dibagikan kepada seluruh bhikkhu. Kain yang diberikan donor cukup untuk dibagikan diantara para bhikkhu harus dibagikan segera kepada para bhikkhu. Petugas jubah harus mengetahui jumlah kain yang disimpan atau yang segera didistribusikan kepada bhikkhu.
Demikian juga dia harus mengetahui kain dapat didistribusikan atau kain yang tidak boleh didistribusikan. Kain yang iberikan oleh donor tanpa syarat-syarat khusus mengenai jumlah yang yang diberikan kepada bhikkhu boleh dibagikan diantara para bhikkhu. Kain yang diberikan donor untuk Khatina atau kebutuhan Senasana tidak boleh dibagikan petugas jubah harus mengetahui jumlah kain yang belum didistribusikan.

2.Petugas makanan
Bhikkhu yang bertugas mendistribusikan makanan disebut Bhattudesaka dimana ia harus menjauhi empat agati. Dia harus mengetahui makanan yang didistribusikan dan mana yang tidak boleh, makanan tanpa spesifikasidapat dibagikan tetapi makanan yang spesifikasi tidak boleh dibagikan. Makanan yangyang disediakan untuk para bhikkhu yang merawat orang sakit atau makanan yang diberikan kepada para bhikkhu tertentu keinginan donor tidak boleh dibagikan kepada bhikkhu diluar spesifikasi.

3.Petugas tempat tinggal
Bhikkhu yang bertugas untuk memberikan tempat tinggal bagi para bhikkhu disebut Senasana gahapaka. Petugas ini menentukan seorang bhikkhu berdiam dalam vassa dan menyediakan tempat yang nyaman bagi bhikkhu yang sakit.


4.Petugas arama
Bhikkhu yang bertugas mengatur orang-orang yuang bekerja di vihara disebut Aramakapeska yang mengatur samanera atau orang yang mengawasi pembanguann (nava–kamma). Tugasnya yaitu merawat arama dan mrngawasi pembangunan. Bhikkhu yang merawat arama memiliki pekerjaan dibawah pengenndalian disebut AramikaPesaka apabila arama tanpa petugas atau pekerja digunakan samanera yang disebut Samanerapesaka. Pekerja di vihara merupakan pekerja keras. Petugas arama menggunakan samanera bukanlah untuk mengerjakan pekerjaan kasar tetapi melakukan hal-hala yang tidak patut dilakukan para bhikkhu (sekarang ini digantikan oleh anak-anak yang tinggal di vihara).

5.Petugas gudang
Bhikkhu bertanggungjawab atas gudang yang menyimpan barang-barang milik Sangha disebut Bhandagarika. Bhandagarika harus mengetahui barang-barang yang boleh dan tidak boleh disimpan. Barang apapun yang termasuk Garughanda (barang yang tidak bergerak) dan Labhuganda (barang yang bergerak) mempunyai tugas masing-masing dan tanggungjawab,mereka menyimpannya untuk Sangha. Selain itu jenis barang menjadi tugas dan tanggung jawab Gandhagaruka.
Barang kecil yang digunakan bhikkhu seperti obat sebagai penghilang sakit dan hanya digunakan bagi bhikkhu yang sakit saja. Menurut Atthakata Cariya benda-benda kecil seperti jarum, peniti, pembungkus pisau cukur, kain saring air, gantungan mangkok adalah kebutuhab yabg tidak dibutuhkan semua bhikkhu yang sama. Petugas yang membagikan benda-benda kecil harus mengetahui benda-benda yang harus dibagikan dan tidak dilaksanakan secara merata. Pada saat pemilihan petugas oleh Sanghakamma tidak dilakukan pengangkatan kepala vihara (Viharadipati) yang melaksanakan tugas.

0 komentar: