Memilih Petugas Sangha
BY: Adi Dharma PP
Orang-orang
yang berkumpul membentuk suatu kelompok dengan sendirinya akan terjaid
pembagiaan tugas untuk kesejahteraan bersama. Kelompok itu memilih petugas yang
bertanggungjawab terhadap kelancaran usaha misalnya manajer, bendahara, orang
yang menyimpan dan menjaga makanan, orang yang mengatur tempat tinggal dll.
Dalam Bhikkhu Sangha akan timbil pekerjaan-pekerjaan yang telah diperkenankan
Sang Buddha untuk memilih dan menunjuk para bhikkhu sebgaai petugas untuk
bidang tertentu, untuk membagi tanggung jawab dalam tugas vihara.
1.
Tidak dikuasai oleh hawa nafsu
2.
Tidak dikuasai oleh kebencian
3.
Tidak dipengaruhi oleh kebodohan
4. Tidak dipengaruhi oleh ketakutan
Empat kualitas disebut empat Agati. Disamping itu seorang Bhikkhu mendapatkan tugas yang harus
memahami tugas dan tanggungjawabnya. Dengan dmeikian sebenarnya ada lima
kuantitas dari petugas. Seorang Bhikkhu yang mempunyai kemampuan yang diberikan
tugas vihara sebelum diangkat maka dia harus diberitahu terlebih dahulu dan
meminta kesediaannya memikul tugas dan tanggungjawab seorang petugas. Bila disetujui maka pengangkatanya diumumkan
dalam Sangha dan dia bebas melakukan tugasnya atas nama Sangha.
Petugas-petugas yang diijinkan
Sang Buddha
1.Petugas Jubah
Petugas jubah diantaranya yaitu:
1. Petugas yang menerima kain disebut dengan Civarapatiggahaka
2. Petugas yang menyimpan kain disebut Civaranidahaka
3. Petugas yang mendistribusikan kain disebut
Civarabhayaka
Ketiga petugas ini dapat
dijabat oleh seorang bhikkhu. Dia harus mengetahui jenis-jenis kain yang boleh
dan yang tidak boleh diterima. Kain yang diberikan oleh Dayaka (donor) kepada Sangha harus diterima oleh petuga sjubah.
Kain itu tidak boleh diterima oleh orang yang bukan petugas jubah tetapi jubah
yang diberikan kepada bhikkhu tertentu (pati
puggalika) tidak layak diterima oleh petugas jubah.
Petugas jubah harus
mengetahui kain mana yang harus disimpan dan tidak layak disimpan, kain yang
diberikan oleh donor sebelum Pavarana
harus disimpan saat Pavarana dan dibagikan kepada bhikkhu yang bervassa di
tempat itu. Kain yang tidak cukup dibagaikan diantara para bhikkhu harus
disimpan sampai diperoleh sampai diperoleh tambahan hingga dapat dibagikan
kepada seluruh bhikkhu. Kain yang diberikan donor cukup untuk dibagikan
diantara para bhikkhu harus dibagikan segera kepada para bhikkhu. Petugas jubah
harus mengetahui jumlah kain yang disimpan atau yang segera didistribusikan
kepada bhikkhu.
Demikian juga dia harus
mengetahui kain dapat didistribusikan atau kain yang tidak boleh
didistribusikan. Kain yang iberikan oleh donor tanpa syarat-syarat khusus
mengenai jumlah yang yang diberikan kepada bhikkhu boleh dibagikan diantara
para bhikkhu. Kain yang diberikan donor untuk Khatina atau kebutuhan Senasana
tidak boleh dibagikan petugas jubah harus mengetahui jumlah kain yang belum
didistribusikan.
2.Petugas makanan
Bhikkhu yang bertugas
mendistribusikan makanan disebut Bhattudesaka
dimana ia harus menjauhi empat agati. Dia harus mengetahui makanan yang
didistribusikan dan mana yang tidak boleh, makanan tanpa spesifikasidapat
dibagikan tetapi makanan yang spesifikasi tidak boleh dibagikan. Makanan yangyang
disediakan untuk para bhikkhu yang merawat orang sakit atau makanan yang
diberikan kepada para bhikkhu tertentu keinginan donor tidak boleh dibagikan
kepada bhikkhu diluar spesifikasi.
3.Petugas tempat tinggal
Bhikkhu yang bertugas untuk
memberikan tempat tinggal bagi para bhikkhu disebut Senasana gahapaka. Petugas ini menentukan seorang bhikkhu berdiam
dalam vassa dan menyediakan tempat yang nyaman bagi bhikkhu yang sakit.
4.Petugas arama
Bhikkhu yang bertugas
mengatur orang-orang yuang bekerja di vihara disebut Aramakapeska yang mengatur samanera atau orang yang mengawasi
pembanguann (nava–kamma). Tugasnya yaitu merawat arama dan mrngawasi
pembangunan. Bhikkhu yang merawat arama memiliki pekerjaan dibawah
pengenndalian disebut AramikaPesaka apabila arama tanpa
petugas atau pekerja digunakan samanera yang disebut Samanerapesaka. Pekerja
di vihara merupakan pekerja keras. Petugas arama menggunakan samanera bukanlah
untuk mengerjakan pekerjaan kasar tetapi melakukan hal-hala yang tidak patut
dilakukan para bhikkhu (sekarang ini digantikan oleh anak-anak yang tinggal di
vihara).
5.Petugas gudang
Bhikkhu bertanggungjawab
atas gudang yang menyimpan barang-barang milik Sangha disebut Bhandagarika. Bhandagarika harus
mengetahui barang-barang yang boleh dan tidak boleh disimpan. Barang apapun
yang termasuk Garughanda (barang yang tidak bergerak) dan Labhuganda
(barang yang bergerak) mempunyai tugas masing-masing dan tanggungjawab,mereka
menyimpannya untuk Sangha. Selain itu jenis barang menjadi tugas dan tanggung
jawab Gandhagaruka.
Barang kecil yang digunakan
bhikkhu seperti obat sebagai penghilang sakit dan hanya digunakan bagi bhikkhu
yang sakit saja. Menurut Atthakata Cariya
benda-benda kecil seperti jarum, peniti, pembungkus pisau cukur, kain
saring air, gantungan mangkok adalah kebutuhab yabg tidak dibutuhkan semua
bhikkhu yang sama. Petugas yang membagikan benda-benda kecil harus mengetahui
benda-benda yang harus dibagikan dan tidak dilaksanakan secara merata. Pada saat pemilihan petugas oleh
Sanghakamma tidak dilakukan pengangkatan kepala vihara (Viharadipati) yang melaksanakan tugas.
0 komentar:
Posting Komentar