Semua kesalahan
bagaikan bunga es di atas tanah;
Ketika mentari
kebijaksanaan terbit, ia akan hilang
Oleh karena
itulah dengan segenap hati
Kita harus
sesali kejatuhan keenam indera kita.
(Sutra Samantabhadrotsahana Parivarta)
Semua “kesalahan”pada
dasarnya sunya
Manusia bukanlah makhluk suci, bagaimana mereka bisa diharapkan untuk hidup
tanpa berbuat kesalahan? Pepatah kuno ini adalah awal yang baik untuk memulai
pembahasan ini. Seperti penyakit, perbuatan salah adalah bagian yang tak
terhindarkan dalam kehidupan manusia. Sulit rasanya bagi kita untuk melewatkan
satu hari tanpa melakukan kesalahan; sebagian besar dari kita hampir terus
menerus melanggar disiplin tubuh, ucapan dan pikiran. Kehidupan “normal”
manusia dipenuhi dengan kebohongan, pencurian, mengobrol yang tak perlu, naik
pitam, dan kesenangan indrawi yang berlebihan. Bahkan jika kita belajar untuk
dapat menguasai tubuh dan mulut kita, banyak yang masih terus melanggar aturan
disiplin yang lebih dalam melalui pikiran-pikiran seperti kecemburuan,
kemarahan, keirihatian, dendam atau keserakahan.