Pages

Selasa, 02 Oktober 2012

Aliran tantra


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Aliran Tantra

1.      Pegertian Aliran Tantra

Pelopor aliran tantra adalah Subhakarasinha, Vajrabodhi dan Amogavajra Tantra merupakan aliran dalam agama buddha (mahayana) yang bersopat esoteric atau (rahasia). Aliran ini  mengutamakan praktek-perakatek  atau upacara-upacara keagaman yang bersipat mistik dengan sarana-sarana seperti: mudra,daranai mantra serata mandalapa. Tantra ini juga menekankan praktek mistik dalam usahanya mencapai persatuan dengan kosmos dan melalui sarana-sarana seperti sikap tubuh (Mudra), konsentrasi pada ucapan (Dharani dan Mantra) dan pikiran (Yoga) yang dibantu dengan simbol religius lainnya.

Mantra merupakan pengulangan kata-kata tertentu yang diaggap suci merupakan hasil akhir dari suatu peringkasan sutra dalam beberapa tahapan.  pertama, sebuah sutra panjang diringkas menjadi beberayang hanya terdiri dari beberapa suku katasar ).Hrdyaini diringkas menjadi dharani yang terdiri dari satu atau dua baris kalimat , kemudian diringkas menjadi  bentuk mantra yang hanya terdiri dari beberapa suku kata.mantra diringkas menjadi bija-mantra ( benuh mantra) yang hanya terdiri atas satu suku kata tunggal. Mantra bukan magik,melainkan melaikan sarana budayaan diri,pengembangan mental( bhavana), trasformasi kesadaran untuk merealisasi peribadi agung (Adhyatman), membantu seseorang terbesar dari jerat jerit duniawi,mencapai penyatuan dengan obyek pemujaan.
Dalam praktek upacara keagaman tantra yang bersifat esoterik-mistik itu yang fungsinya merealisasi hubungan sepurna kebuddhan seperti yang dirumuskan dengan istilah buddha dalam diriku,aku dalam buddha. Upacra ini biasanya  memiliki tiga aspek atau  saran :
1.      Mudra ; jari berjalin dalam sikap-sikap tubuh tertentu
2.      dharani  ;syairmistik dan mantra sabda sejati
3.      dharana ; kosentrasi yoga
Disamping mudra dharani dan mantra serta kosentrasi yoga, unsur lain yang tak dapat ditinggalkan dalam praktek meditai tantra  adalah mandala, yaitu sebuah lingkaran seperti diagram  psiko-kosmos yang didalamnya intisari ajaran tantra tergambar aksara-aksara atau simbol-simbol visual..Terdadapat empat mandalayang melambangkan tiga misteri badan,ucapan,dan pikiran yaitu :
1.      Maha Mandala : gambar tampat kediaman para Buddha dan makhluk agung lainnya
2.      Samaya Mandala :  juga tempat kediaman para Buddha dan makhluk agung lainya ditambah dengan  benda duniawi
3.      Dharma Mandala : Berbentuk bija aksara melambangkan para dewa dan ariya lainnya
4.Karma Mandala : Figur-figur buatan misalnya arca.
2. Macam- macam aliran tantra

Aliran tantra sendiri dperkirakan muncul pada abat ketujuh  masehi dan berkembang di tibet. Secara tradisinal dibedakan adanya empat macam tantra  (Tibet), yaitu :
1        Kriyatantra: bersifat keupacaraan dan bakti, keyakinan (saddha) lebih menonjol ketimbang prajna.
2.Caryatantra: keyakinan dan prajna seimbang
3.      Yogatantra: dalam tingkat ini,peroses kontemplatif dan analitik lebih berkembang,serta tumbuhnya perasaan kesamaan.
4.      Anuttarayogatantra; penyadaran misistik akan kenyataan bahwa nirvana dan samsara itu identi,yang memuncak dalam rasa kesamaan mutlak.
Terdapat dua macam tantra buddhis  yakni tantra timur  yang terdapat dua aliran kecil yaitu:  Thien Tai dicina dan Cen Yen Cung ( Shingonsyu) di jepang .
1.      Aliran tantra timur
Pada abat IV M,srimitra dari kucha  menerjemahkan sebuah kitab tantra yang berisikan mantra-mantra pengobatan serta doa-doa  dan ilmu gaib,tetapi hal demikian tidak mencrminkan nilai-nilai agung dari tantrayana.tantra yang ”murnu” baru dapat berkembang setelah datang tiga guru besar dari india ketiongkok pada masa dinasti T’ang (abad VI dan VII) yaitu :
a.        Subhakarasimha/san Wu Wei ( 637-735 M) :
Beliau pernah belajar dinalanda,kemudian pergi kekasmir dan pada tahun 716 tiba di Chang An.
Seorang bhiksu cendikiawan tionghoa yang bernama Wu Sing pernah berjumpa dengan bhiksu I Cing di nalanda serta berhasil mengumpulkan beberapa naskah sansekerta dari tantrayana, namun malang dalam perjalanan pulang ketiongkok beliau wafat dan sutra tentang tantra tersebut tersimpan di kuil Hua yen kota Chang An. Berita tersebut di ketahui oleh Subhakarasimha dan I Cing yang kemudianmenterjemahkan sutra tersebut kedalam bahasa Tionghoa dan pada tahun 725 M tersusunlah Maha Vairocana Sutra ( Ta Re Ju Lai Cing) dan sutra lainya

b.Vajrabodhi/Cin Kang Ce (663-723 M):
Beliau berasal dari india selatan dan belajar di nalanda untuk beberapa tahun beliau mempelajari Vinaya, Madhyamika, yogacara, dan Vajra sekhara . Pada tahun 720 beliau menenterjemahkan Vajrasekhara kedalam bahasa tionghoa.

c. Amoghavajra/Pu Khung (705-884 M):
Beliau adalah siswa Vajrabodhi yang berasal dari india utara. Pada usia mudha beliu telah memahiri pelajaran tantra dan pergi belajar dengan samantabhadra Vajra-sekharayoga dan Maha-Vairocana-garbhakos. Pada abat 746 M beliau tiba di Chang An.
Garis-garis besar perkembangan tantra timur di tiongkok dan jepang  yaitu Subhakarasinha/san Wu Wei ( 637-735 M ) dan I Sing  ( 683-727 M) yang kemudian mengembangkan tatra timur ( Tung Mi) dan tantra dari thien tai ( Tai Mi ) Subhakarasinha/san Wu Wei ( 637-735 M ),Hsuen Chau ,Hui kuo ( 746-805 M ) dan Kobo Daishi/Khung Hai ( 774-835 M) yang mengembangkan Garbhakosadhatu ( Tai Chang Cie).amoghavajra /Pu Khung ( 705-774 M),Hui Kuo, Kobo Daishi/Khung Haiyang mengembangkan juga Vajradhatu ( Cin Kang Cie).pada masa Kobo Daishi, aliran tantrayana berkembang dengan baik sekali di jepang.beliulah yang menciptakan huruf Hiragama yang tersusu didalam syair Iroha yang mengisahkan intisari filsafat Buddhis.
Filsafat tantra timur, aliran tantra buddhis disebut Esoterik ( rahasia,tersembunyi,mistik) sedangkan aliran-aliran budhis lainya disebut eksoterik ( sesuatu yang kelihatan) menurut pandangan kaum esoterik, tubuh sepritual buddha  ( dharmakaya ) tidak berwarna dan tidak bersuara,tetapi menurut kaum esoterik tubuh buddha yang sedang berkotbah adalah tubuh spritual dan mempunyai warna,bentuk dan suara. Kata-katanya tersusun dalam mahavirocana sutra dan vajra-sekhara.
Menurut pandangan eksoterik pencapaian tingkat kebuddhaan  itu bertin gkat dan berangur-angsur,tetapi menurut pandangan kaum esoterik pencapaian itu hanya pada sat sekejap atu pada masa sekaranng dan badan kita ini bisa mnjadi buddha.bagia kaum esoterik sebenernya buddha selamanya berkotbah dharma, tetapi para pendengar tidak dapat mendengar dan mengerti.Tanpa perantara dan bimbingan untuk mengerti badan,perkataan dan pikiran sang buddha .perantara tersebut buka dari dari si pelaku itu sendiri   tetapi berasal dari bimbingan dan kekuatan sang Buddha yang disebut Adhisthana ( Cia Che).Tiga macam upacara yaitu :
1. Mudra : gerak tangan dan badan yang mempunyai arti tertentu
2. Dharani : pembacaan mantra –mantra yang mempunyai arti tertentu
3.Yoga  : pemusataan pikiran
2 . Aliran Tantra Barat /Tantrayana tibet ( Tibetan Buddhism)
Agama buddha masuk ke Tibet pada abad VIII.pada tahun 747 M Guru Padma Sambhava tiba di tibet beliau adalah guru pertama yang menyebarkan buddhisem di tibet. Beliau berasil menundukkan roh-roh alus dari agama peri bumi tibet yang disebut  Bonpa. Dengan bantuan Bhiksu India yang bernama Santarakshita, Guru padma Sambhava mendirikan sebuah Vihara pertama di samyas pada tahun 749.sekte ini disebut Ninma-pa.seratus tahun kemudian  pada tahun 1038 M Bhiksu Atisa tiba ditibet beliau mendirikan sekte Kadam-pa.tiga ratus tahun kemudian berkembanglah sekte Gelug-pa dan sekte-sekte lainya.perkembangan tantra di tibet dapat dibagi menjadi tiga periode :
1  Maa permulaan
2  Masa pertengahan dan pembaharuan
3  Masa permulaan gelar dalai lama pada abad XVII hingga sekarang

Pada permulaan abad Xv seorang lama yang bernama Tsongkapa mengadakan renopasi terhadap agama buddha di tibet yang kemudian sektenya disebut gelug-pa. Lama agung dari sekte ini adalah keponakan dari Tsongkapa ( 1357-1419) yang bernama Ceduntruppadan,Gaden-dub ( 1391-1474). Pada tahun 1653 lama agung dari galung –pa yang bernama Ngawang Lopsang Gyatso/Nag-wanlo-Zang ( 1617-1682) diberi gelar dalai lama oleh kaisar Manchu ( dinasti ching) kata lama berasal dari bahsa Tibet yang : bijaksana,orang yang bijaksana. sekte-sekte Tantrayana di tibet adalah :
1.       Ninma-pa  : adalah sekte lama dari Lamaisme,sekte ini mengambungkan unsur-unsur Bonpa dengan tantra Buddhisme.pengikut sekte ini juga disebut pengikut jubah dan topi merah. Dari sekte ini  tumbuh beberapa sekte kecil diantaranya :
a         Dorjetak-pa
b        Nandang-pa
c         Mindollinpa
d        Kartok-pa
e         Lhatsu-pa
2.      Khdam-pa :  dipelopori oleh atisa ( asal bangladesh) pada tahun 1035.secara kata-kata sekte ini berarti,mereka yang terikat oleh peraturan-peraturan.
3.      Gelug-pa : berkembang pada abad Xv sebagai pembaharuan terhadap Kahdam-pa yang dipelopori oleh Tsongkapa. Beliau menerima tradisi-tradisi Kahdam-pa dari lama Choskyabzanpo serta mengumpulkan siswa-siswa ahdam-pa dan menguatkan mereka dengan 235 peraturan Vinaya.mereka juga dikenal sebagai lama yang berjubah kuning dan bertopi kuning .
4.      Kargyu-pa : dikembangkan oleh lama marpa ( 1012-1096) yang pernah belajar di india.secara kata-kata dapat diartikan mereka yang mewarisi.tokoh lain yang terkenal dari sekte ini ialah Milarepa ( 1040-1123) seorang punjagga dan filosof yang terkenal dengan syair-syairnya.sekte ini juga menitikberatkan meditasi.sekte ini menjadi sekte-sekte kecil yang antara  lain adalah :
a   . Karma-pa : didirikan oleh lama Ranchu Dorje pada pertenghan abad XII
b  Dug-pa : didirikan oleh lama Pangsam Wangpo pada pertenghan abat XII
c   Dikung-pa : didirikan oleh lama Rinchen puntsong dan lama Jospyan Snawan pada tahun 1177 M
d  Talug-pa : didirikan oleh Lama Nagban Chogyalpo pada tahun 1178 M
5.      Sakya-pa : didirikan oleh lama Konkon Chogyalpo pada tahun 1072 M.Sekte ini menyatakan bahwa mereka memperoleh pengetahuan dari manjusri Bodhisatva dan mewarisi pelajaran dari guru Nagarjuna hingga guru Vasubhandu.disamping itu,mereka juga memetik sari pelajaran dari sekte lain. Dari sekte tersebut terdapat dua sub-sekte yaitu :
a         Jonan-pa : didirikan oleh Jekun Gahdolchog pada permulaan abad XIV
b        Nor-pa : didirikan oleh lama Kungah Zanpo pada tahun 1427 M
6.      Zijed-pa ; sekte ini berdiri sendiri,pengikutnya digolongkan pertapa/orang suci yang mengembara.
Dari kempat aliran tantra tersebut yang ada di tibet yang masih berkembang atu aktif hingga sekarang adalah Ninma-pa , Gelug-pa, Kargyu-pa, dan Sakya-pa.ada empatmacam tantra tibet ( upacara dan filsafat) sebagai berikut :
a   Tingkat permulaan : Kriya Tantra ( Byabai-gyud),Crya Tantra ( Spyodpai-gyud)
b  Tingkat lanjutan  : Yoga Tantra ( Rualbyor gyud),Anuttara Tantra ( Rnalbyor-blanamedpai-gyud)
Kanon Budhis Tibet (Tantrayana) tibet merupakan salah satu kumpulan kitab suci buddhis yang kaya raya.kedudukan kanon budhis tantrayana dalam bahasa Tibet terdiri dari Kahgyur ( sebagian besar dari terjemahan sansekerta dan sebagian kecil dari bahasa Tionghoa) dan tangyur ( Tafsran dan komentar).Kahgyur terdiri dari tiga bagian yaitu :
a.       Dulva ( vinaya ) terdiri dari 13 bagian.peraturan vinaya dari sarvastivada dan mahasanghika dan ada juga peraturan untuk  bhikkhuni
b.      Do ( sutra) terdiri dari 66 bagian yang mencatat ajaran dan ucapan sang buddha,seperti halnya sutta pali,Do juga diawali dengan kata-kata ”Evam maya sutram ” ( demikian yang telah kudengar)
c.       Cho-non-pa ( Abhidharma) : terdiri dari 21 bagian
Disamping ketiga bagian tersebut masih ada  rgyud atau tantrayang terdiri atas 22 bagian  serta mencatat tentang upacara,doa,darani ,mudra,mandala dan sebagainya kanon buddhis tantrayana tibet memberikan pengaruh yang sangat kuat terhadap perjuangan agama buddha di mogolia,mancuria,nepal,bhutan,dan sikkim
Filsafat tantra timur didalam pembahasan buddhis tantra dibutuhkan kecermatan, mengingat sumber-sumber yang sukardiperoleh dan sukar dimengerti.secara umum filsafat tantra buddhis sebaiknya menguasai terlebih dahulu dasar-dasar filsafat buddhis yang ada pada Sarvastivada, teravada dan maca-macam sekte mahayana.pokok-pokok filsafat mahayana seperti:sunyata, bodhicitta, tathata, vijnana, dan sebagainya.hanya saja di dalam tantra hal-hal tersebut diterangkan secara esotorik dan penuh simbolis.
Berikut ini ada beberapa istilah filsafata tantra Buddhis yang mempunyai hubungan dengan dasar-dasar filsafat buddhis.seperti dikutip dari buku An intoductin to tantric buddhism’ karya prof.S.R dasgupta.
a.       Konsep boddhicitta
Didalam pandangan filsafat mahayana yang umum, boddhicitta dapat diartikan sebagai pikiran-pikiran luhur yang ditujukaan kepada penerangan sempurna dengan harapan untuk menolongsetiap makhluk dari cengkrman semsara.
b.      Raga dan Maharaga
Ini merupakan salah satu ciri filsafat buddhis tantra. Secara kata-kata dapat diartikan:’kemelakatan’ dan’ kenikmatan’
c.       Samsara
Samsara erat hubunganya dengan raga dan maharaga,samsara adalah realisasai dari kesatuan emosi dimanasudah tidak ada lagi perbedaan antara prajna dan upaya.
d.      Nirvana sebagai masukan
Dalam sutta pali kita dapat menjumpai keterangan te ntang nibbana/nirvana yang dikatakan sebagai Visuddha ( kesucian),santi (ketenangan),Sacca ( kebenaran),asamkhata(tak terciptakan) param ( absolut) dan sebagainya.menurut pandangan tantara buddhis,nirvana diartikan sebagai masukan dan elemen Nirvana ( Nirvana dhatu) diartikan sebagai Satata sukha maya.........(kegembiran tidak terhingga) karena itu adalah pembebasan dan kenikmatan/kegembiraan.
  1. Aliran Tien Tai ( Tien Tai Cung/Tien Tai Shyu)
1.      pegertian aliran Tien Tai
Sekte Tien Tai juga tumbuh dan berkembang ditanah Tiongkok yang kemudian diperkenalkan Kekorea, Jepang dan Vietnam. Nama sekte ini berdasarkan sebuah gunung yang berda di tiongkok timur yang bernama Tien Tai  karena gunung tersebut sekte ini didirikan dan dikembangakan.Tien Tai berarti pangung surga atau penompang surga.Sekte ini adalah sebuah sekte besar mahayana yang dapat dikatakan sebagi sinkretisme ( pengabungan/pembaruan) dari bermacam-macam aliran/sekte agama buddha baik Hinayana maupun mahayana.
Sejarah perkembangan aliran tien tai adalah mula-mula dirintis oleh bhiku Hui wen ( 505-557 M) kemudian oleh bhiku Hui she ( 514-577 M) dan  oleh bhiksu che khai ( che i 531-597 M) dengan saddharama pundarika sutra sebagai sutra utama higga berdirilah sekte tersebut.bhksu Che kahi dan murit-muritnya menyusun tiga buah sastra yang menerngkan pokok-pokok utama filsafat TienTai serta tafsiran tentag sad dharma pundaraikasutra.tiga buku tersebut adalah : Fa huan Wen Ci ( kata-kata dan phrase teratai ),Fa Hua san I ( makna mendalam dari teratai ),Mo Ho Ce Kuan Fa Men ( metode pengakiran perenungan mahayana).
Sekte atau aliran Tien Tai berpedoman pada Sad Dharama Pundarika Sutra ( Fa Hua cing/Hokke kyo), Amitartha Sutra ( Wliang Icing/Muryogikyo), dan Nirvana Sutra ( Nie Phan cing ( Nehankyo). Selain dari ketiga sutra ini sekte ini juga berpedoman pada Maha Prjnaparamita Sutra ( Ta Phan Jo cing) dan Mahayana Sradhotpada Sastra serta sutra-sutra lainya. Aliran Tien Tai menerangkan adanya Ekayana ( kendaran tunggal) dan juga menerangkan adanya Triyana ( tiga kedaran  yaitu :
a.       Sravakayana : mereka mendengar dhama kemudian berusaha
b.      Pratyekayana : mereka yang berusaha mencapi peneranagna sempurna dengan usaha se ndiri
c.       Bodhisatvayana : calon buddha.
Sekte ini menerangkan tentang Sarva Sankhara Anityam ( segala  sesuatu yang terdiri dari paduan unsur-unsur tidaklah kekal), Sarva Sankhara Dukkham (segala sesuatu yang terdiri dari unsur-unsur tidaklah menyenangkan) dan Sarva Dharma Anatman (segala dharma tanpa ’aku’), sekte T’ien T’ai juga menambahkan ajarannya dengan Nirvana Santam ( Nirvana adalah ketenangan abadi ).
Sekte Thien Thai T’ai juga menekankan bahwa setiap insan dapat mencapa kebuddhaan. Berikut ini kita lihat pandangan sekte T’ien T’ia tentang sepuluh alam/sepuluh tingkatan sebagai berikut:
1.      Buddha : sebenarnya seorang buddha tidak tergolong dalam tingkatan ini, namun bila seorang buddha mewujudkan diri diantara para makhluk hidup untuk menerangkan dharma, beliau menduduki tingkat tersebut.
2.      Bodhisatva            : dia atau mereka yang akan menjadi buddha.
3.      Prayeka Buddha : seorang buddha yang mencapai penerangan sempurna, namun tidak mengajarkannya kepada yang lainnya.
4.      Sravaka : dia yang secara langsung mendengarkan dharma dari sang Buddha kemudian melatih diri.
Empat tingkat diatas adalah tingkatan para makhluk suci.
5.      Devata : mereka tidak bisa mencapai kebuddhaan tanpa bantuan dan penerangan dharma sang Buddha.
6.      Manusia : mereka mempunyai sifat yang netral.
7.      Asura : mereka berada pada tingkat yang lebih rendah dari alam devata.
8.      Preta : mereka disebut sebagai makhluk kelaparan.
9.      Alam binatang : termasuk semua binatang.
10.  Penghuni neraka : mereka berada pada tingkat rendah.
2.      Ajaran Filosofis Tien Tai
Aliran Tien T’ai memiliki pandangan filosofi mengenai tiga ribu alam (Tri Sahasra Dharma Dhatu), Konsep ini menitik beratkan hubungan erat antar makhluk-makhluk hidup serta hubungan dengan alam semesta sehingga timbul perkataan "yi nien san chien" (ichinen sanzen) yaitu pikiran sekejab meliputi segala hal ikhwal seluruh alam semesta.Yang dimaksud tiga ribu alam tersebut adalah bermula dari sepuluh alam yaitu Buddha, Bodhisatva, Prayeka Buddha, Sravaka, Devata, Manusia, Asura, Preta, Alam binatang, Penghuni neraka. Kesepuluh alam itu memiliki sepuluh alam masing-masing.
Sama halnya dengan avatamsakha sekte T’ie T’ai pun mengenal klasifikasi (pembagian waktu terhadap ajaran sang buddha) seperti lima pembangian waktu yaitu :
1.      Periode Avatamsaka : selama 3 x 7 sang buddha menerangkan Dharma yang amat sukar dipahami oleh umat awam,dan hanya dipahami oleh para bodhisatva dan mahluk agung lainya
2.      Perode Agama Sutra : selama 12 tahun sang buddha menerangkan dharama yang mudah dipahami oleh umat awam dan ini dimulai dari taman rusa waktu asadha dengan Dharmacakra Pravartana sutra
3.      Perode Vaipulya sutra: selama 8 tahun sanng buddha menerangkan apa yang tercantum pada Lankavatara sutra,vimalakirti nirdesa sutra, suvarna prabhasa surta serta sutra-sutra lainya
4.      Perode Pranjna Paramita Sutra : selama 22 tahun sang buddha menerangkan maha prajna paramita sutra dengan prajna dan sunya menerangkan dharama
5.      Perode Sadharma Pundarika Sutra: selama 8 tahun sang buddha menerangkan saddharam pundarika sutra,tetapi sebelum sehari parinirvana beliau menerangkan Maha Nirvana Sutra
Menurut sekte Tien Tai dalam pengajaran Dharma  mengenal delapan metode yaitu dibagi menjadi dua bagian yaitu.Bagian pertama adalah emapat metode yang dipakai sebelum masa Saddharma pundarika sutra yaitu :
1.      Metode menerangkan secara seketika  : sang buddha menerangkan apa yang dicapai-Nya dari Samyak Sambodhi, tanpa mengunakan cara-cara yang mudah dimengerti pleh umat awam.ini digolongkan perode Avatamsaka
2.      Metode menerangkan secara berlahan-lahan : sang buddha menggunakan bermacam-macam cara untuk menerangkan dharma dari hal-hal yang mudah dipahami sampai hal-hal yang sukar dimengerti.ini digolongkan sebagai perode agama ( Taman Rusa),vaipulya dan prajna
3.      metode yang sifatnya tersembunyi ( rahasia) karena begitu tingginya arti dharma dan kebijaksanaan sang Budhha, mereka yang mendengarkan Dharma menganggap sanng buddha berkata kepada dia sendiri sebagai pendengar,sehimgga pengertian dan pencerapan berbed.a.hal  tersebut berada dari perode Avatamsaka sampai prajna
4.      metode pengajaran tanpa mistik:ini berbeda dengan metode yang berbeda.dalam metode ini semua oramg berramai-ramai mendengarkan dharma secara umum namun pencerapan dan penegertian pendengar masing-masing berbeda.
Bagian kedua  ada empat metode yaitu:
1.      Pelajaran Tripitaka termasuk semua stra agam serta papayang diterngkan dalam maha Vibhasa sutra
2.      pelajaran persatuan ini adalah metode persatuan diantara aliran atau sekte agama buddga.
3.      pelajaran yang dicirikan :ini adalah masa mahayana yang juga dukhususkan untuk boddhisattva.didalam pelajaran tripitaka dan persatuan hanya diteranglan hanya secara sepihak, sedangkan pada pelajaran tersebut diterangkan jalan tengah.
4.      pelajaran keharmonisan agung ini adalah masa semua ajarana sang buddha berada didalam keharmonisan yang agung ini juga satu adalah semua, dan semua adalah satu.









0 komentar: