Pages

Sabtu, 24 November 2012

Benerkah aku beragama buddha

Benarkah Aku Beragama Buddha
Oleh: Sakyananda

Benarkah anda beragama Buddha ? Sebuah pertanyaan ringan, tapi sulit untuk dijawab dengan cepat, seperti kita menjawab pertanyaan berapa 2 x 2 ? Untuk menjawab pertanyaan ini kita memerlukan waktu untuk mengadakan perenungan dan intropeksi pada diri kita sendiri.Banyak orang mengaku sebagai umat Buddha, tapi banyak pula yang belum mengetahui Dhamma yang diajarkan Sang Buddha guru junjungan kita. Banyak di antara mereka yang sering datang ke vihara hanya untuk bermain-main atau hanya sekedar ingin bertemu dengan kawan-kawannya yang berasal dari sekolah lain. Apakah ini yang dinamakan bhakti dan sembah sujud kita kepada Sang Buddha selaku umat Buddha ? Dari ucapan seseorang kita dapat mengetahui kepribadian dan paham yang mereka anut. Alangkah sayangnya, jika seseorang diajak menyelesaikan suatu

Selasa, 20 November 2012

Nagarjuna

Nagarjuna

Uraian paling dini tentang Nagarjuna diberikan oleh Kumarajiva. Pada masa muda Nagarjuna sudah memiliki kekuatan batin, ketajaman intelektual dan kemampuan serta memahami kebenaran yang mendalam. Nagarjuna mampu memahami Tripitaka dalam 90 hari.

Persamaan dan Perbedaan Hinayana dan Mahayana

Persamaan dan Perbedaan Hinayana dan Mahayana

  1. Latar Belakang Masalah
Semenjak Sang Buddha parinibbana terdapat beberapa usaha untuk menlestarikan ajaran Buddha. Diprakarsai oleh Maha Kassapa terbentuklah Sanghayana I yang berusaha melestarikan ajaran Buddha dengan mengulang kembali ajaran-ajaran Buddha melalui bhikkhu Ananda dan Bhikkhu Upali yang mengulang Dhamma dan Vinaya.

Makalah Aliran Madhyamika

Makalah Aliran madhyamika
Oleh : Putradi
Npm : 1110139

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Terdapat banyak aliran agama Buddha. Agama Buddha pecah menjadi berbagai macam aliran namun dengan begitu cara pengembangan ajaran Dhamma tidak saling bertentangan. Aliran Madhyamika dan Aliran Sukavati termasuk dari perpecahan dari agama Buddha.

Pokok pokok mahayana



RINGKASAN MAHAYANA
1. Konsili keempat (titik perkembangan Mahayana)
Tahun 78 SM di Kashmir dipimpin oleh Vasumitra dan Asvagosa dilaksanakan atas anjuran raja Kanisha. Mrp titik awal perkembangan Mahayana, dimana dlm konsili 4 ini tidak dihadiri dari golongan staviravada yg mrp sesepuh dari theravada.

Tripitaka

                 Tripiṭaka (bahasa Pali: Tipiṭaka; bahasa Sanskerta: Tripiṭaka) merupakan istilah yang digunakan oleh berbagai sekte Buddhis untuk menggambarkan berbagai naskah kanon mereka.[1]. Sesuai dengan makna istilah tersebut, Tripiṭaka pada mulanya mengandung tiga "keranjang" akan berbagai pengajaran: Sūtra Piṭaka (Sanskrit; Pali: Sutta Pitaka), Vinaya Piṭaka (Sanskrit & Pali) dan Abhidharma Piṭaka (Sanskrit; Pali: Abhidhamma Piṭaka).

Minggu, 18 November 2012

Mahayana

1.      Kemunculan mahayana dan ajaran yang mendasar.
1. Ajaran yang absolut dan Tri kaya
2. Sunya sunyata
3. Samvrti Satya dan Paramartha Satya
4. Pudgala Nairatmya dan Dharma Nairatmya
5. Nirvana dan Samsara

Yang arya moggalana



“Kami menghormat seorang bhikkhu yang bertingkah laku seperti Brahma, dapat memandang sekalipun hanya sejenak, matanya cemerlang namun sanggup mencerap, beribu-ribu alam semesta terbayang di depan matanya. Beliau, yang menguasai gejala-gejala rahasia, pun sanggup melihat sepanjang masa, dimana para dewa bangkit lalu sirna habis kembali.” (Theragatha, The Elders No.1181).

Kamis, 15 November 2012

Kitab suci agama buddha

Kitab suci agama Buddha yang paling tua yang diketahui hingga sekarang tertulis dalam bahasa Pâli dan Sansekerta; terbagi dalam tiga kelompok besar yang dikenal sebagai 'pitaka' atau 'keranjang', yaitu :
1. Vinaya Pitaka
2. Sutta Pitaka, dan
3. Abhidhamma Pitaka

Oleh karena itu Kitab Suci agama Buddha dinamakan Tipitaka (Pâli) atau Tripitaka (sansekerta).
Di antara kedua versi Pâli dan Sansekerta itu, pada dewasa ini hanya Kitab Suci Tipitaka (Pâli) yang masih terpelihara secara lengkap, dan Tipitaka (Pâli) ini pulalah yang merupakan kitab suci bagi agama Buddha mazhab Theravâda (Pâli Canon).

Sutta pitaka

Sutta Piṭaka
Keranjang Khotbah

Sutta Piṭaka, bagian kedua dari Tipiṭaka, berisi lebih dari 10,000 sutta (kotbah) yang diberikan oleh Sang Buddha dan murid-murid dekatnya selama empat puluh lima tahun Sang Buddha mengajar dan beberapa saat setelah itu, dan juga bait-bait oleh anggota Sangha lainnya.

Rabu, 14 November 2012

Majjhima nikaya

Majjhima Nikaya   

Majjhima Nikaya

Ini merupakan khotbah-khotbah berukuran sedang. Disusun dalam lima belas vagga dan secara kasar digolongkan menurut pokok-pokoknya. Beberapa di antaranya dinamakan dari sutta pertama. Keempat dan kelima ialah dua “pasangan”. Selanjutnya pelajaran untuk para perumah-tangga, bhikkhu, pertapa kelana, raja-raja dan lain-lain.
Khotbah-khotbah yang dianggap berasal dari para siswa diberi tanda asterik (*).

abhidhama pitaka

Abhidhamma Pitaka

Abhidhamma Pitaka

vinaya bhikkhu 227

227 PATIMOKKHA SIKKHAPADA

Oleh : HRH The Late Supreme Patriarch Prince Vajirañãnavarorasa,

Alih Bahasa : Bhikkhu Jeto, Penerbit : Yayasan Dhammadipa Arama, Jakarta 1989)


Peraturan-peraturan ke-Bhikkhu-an yang ditentukan oleh Sang Buddha (Sikkhapada) meliputi :
1.      Yang ada didalam Patimokkha.
2.      Yang tidak ada dalam Patimokkha.

Jumat, 02 November 2012

Makna berlindung kepada triratna

Bhikkhu Saddhayano Mahat
Namo Sanghyang Adi Buddhaya
Namo Tassa Bhagavato Arahatto Samma Sambuddhassa
Namo Sabbe Bodhisattvaya Mahasattvaya

Bapak ibu dan saudara sekalian,
Terima kasih atas kesempatan yang diberikan pada saya, sehingga pada hari ini saya bisa membicarakan dharma bersama saudara sekalian. Dan pada kesempatan yang berbahagia ini saya akan membicarakan tentang makna berlindung kepada Triratna. 

Buddha kassapa


Buddha Kassapa adalah Buddha ke 24 dari tradisi Pali; dan salah satu dari 7 Buddha yang disebutkan dalam daftar-daftar Pali. Lagi pula ia juga dianggap sebagai Buddha ke 3 di aeon saat ini (Kappa Bhadda).

Buddha konagamana


Konagamana adalah Buddha ke 23 dan Buddha ke 2 diantara 5 Buddha yang lahir di Kappa Bhadda.
Lahir di Taman Subhagavati di Sobhavati, ibukota dari raja Sobha, Beliau adalah putra dari seorang Brahmin bernama Yannadatta. Uttara adalah ibuNya. IstriNya adalah Ruchigatta dan Satthavaha adalah putra mereka. Beliau hidup sebagai perumah tangga selama 3.000 tahun di 3 istana: Tusita, Santusita dan Santuttha. Selanjutnya Beliau melepaskan kehidupan duniawi dengan menunggang seekor gajah. Beliau melakukan latihan keras selama 6 tahun. Beliau menerima nasi susu dari seorang wanita Brahmin Aggisoma; dan rumput untuk tempat dudukNya dari Tinduka. Pohon pencapaian pencerahanNya adalah Udumbara. Beliau menyampaikan kotbah pertamaNya di Taman Sudassana Nagara.

Buddha kakusandha


Buddha Kakusandha dikenal sebagai Buddha ke 22 dalam tradisi Pali.
Beliau dilahirkan di Taman Khema. Nama ayahNya adalah Aggidatta yang menjadi seorang pendeta Brahmin di masa Raja Khemankara di Khemavati. Nama ibuNya adalah Visakha. Nama istriNya adalah Virochamana dan Uttara adalah putraNya.

Buddha vessabhu


Buddha Vessabhu dalam tradisi Pali dianggap sebagai Buddha ke 21.
Beliau dilahirkan di Anoma. Nama ayahNya adalah Supattita dan ibuNya adalah Yasavati. Beliau dinamakan dengan nama ini karena saat lahir Beliau berteriak seperti seekor sapi jantan. Nama istriNya adalah Suchitta; dan putraNya adalah Suppabuddha.

Buddha sikkhi


Buddha Sikkhi dikenal dalam tradisi Pali sebagai Buddha ke 20.
Nama ayahnya adalah Arunava dan ibunya adalah Pabhavati. Tempat beliau dilahirkan dinamakan Arunavati. Nama istrinya adalah Sabbakama. Beliau mempunyai seorang putra bernama Atula.

Buddha vipassi


Dalam tradisi Pali, Buddha Vipassi dikenal sebagai Buddha ke 19 dari 24 Buddha.
Dilahirkan dari ayah Bandhuma dan ibu Bandhumati di Taman Khema di suatu tempat yang dinamakan Bandhumati. Ia termasuk dalam suku Kondanna. Ia dinikahkan dengan Sutana dan mempunyai seorang putra Samavattakkhandha

28 Buddha


1 Tanhankara Maha Perwira 
2 Medankara Maha Mulia
3 Saranankara Maha Welas-asih
4 Dipankara Cahaya Cemerlang
5 Kondanna Junjungan Manusia

Keistimewaan ajaran Buddha


TELADAN YANG SEMPURNA
Buddha merupakan perwujudan dari kebajikan-kebajikan yang telah Beliau sampaikan. Beliau mempraktikkan semua perkataan yang di sampaikan-Nya dalam tingkah laku. Beliau tidak pernah merasa lelah untuk menyebarluaskan Kebenaran dan merupakan contoh yang sempurna. Pada tiap saat Beliau tidak pernah menunjukkan kelemahan seorang manusia ataupun menunjukkan keinginan rendah. Kualitas Moral, Kebijaksanaan dan Belas Kasih-Nya adlah yang paling sempurna yang pernah ada di dunia ini.

Bhaisajyaguru Buddha


MENYEMBUHKAN PENYAKIT SEMUA INSAN

Bhaisajyaguru Buddha merupakan Yidam Buddha yang ke 2 dari Mahayana dari delapan Cen Fo Cung, Yidam Buddha ini disebut-sebut sebagai Buddha yang dapat menyembuhkan penyakit. Karena dalam Bodhisattva silanya, Bhaisajyaguru Buddha ini melakukan 12 prasetya yang berisikan janji untuk menyembuhkan penyakit semua insa serta menolong mereka yang menderita. Itulah sebabnya Bhaisajyaguru Buddha mempunyai pengertian penyembuhan penyakit agar memperoleh kesehatan dan usia panjang. 

Buddha kassapa


Buddha Kassapa adalah Buddha ke 24 dari tradisi Pali; dan salah satu dari 7 Buddha yang disebutkan dalam daftar-daftar Pali. ia juga dianggap sebagai Buddha ke 3 di aeon saat ini (Kappa Bhadda).

Buddha yang telah mencapai penerangan sempurna


Di udara terbuka dia mencapai penerangan, dan di udara terbuka dia wafat. Pegunungan Himalaya yang maha besar tersenyum ke bawah kea rah mana Dia dilahirkan, Lumbini, 7 mil dari tapai batas dalam daerah yang sekarang dikenal sebagai Nepal. Dilahirkan dari keluarga ningrat, berpengalaman dalam semua kesenian dan ilmu pengetahuan dari jamanNya, Dia sebagai seorang pemuda, suatu contoh teladan dari semua yang terbaik dalam tradisi dan kebudayaan pada masa itu. 

Buddhavamsa: silsilah para buddha


Pengertian Buddhavamsa
BUDDHA = yang tercerahkan (Sang Buddha)
VAMSA = keturunan, keluarga atau silsilah

BUDDHAVAMSA adalah keterangan dan penjelasan dari silsilah dua puluh empat Buddha yang muncul sebelum Buddha Gotama. Buddhavamsa merupakan buku ke 14 dari Khuddaka Nikāya yang memberikan penjelasan historis singkat tentang Buddha Gotama dan 24 Buddha sebelumnya. Buddhavamsa terdiri dari 29 bagian dalam bentuk syair.

Guru besar padmasambhava dan ujaran agungnya


Sekitar abad ke 7, di negeri Tibet bertahta seorang raja yang ingin membuat negerinya menjadi negeri yang beradab, yakni dengan mengenalkan Buddha Dharma, ajaran agama yang agung. Kemudian sang raja pun mendirikan sebuah vihara besar yang bernama Vihara Samye. Selanjutnya agar ajaran agama yang agung itu pun berkembang , raja menitahkan seseorang untuk menterjemahkan kitab-kitab suci, serta mengundang seorang guru yang terdapat di India, yaitu Guru Besar Padmasambhava.

Agama Buddha dan Etika Budaya Moral Manusia




Dalam kancah modernisasi pembangunan, rasanya ayunan langkah kehidupan ini semakin komplit dan serba menyenangkan. Manusia untuk menghadapi keberadaan dunia sekarang ini, diberi kebebasan terarah untuk menikmati kesenangan dan mencukupi kebutuhan jasmani dan rohani. Sungguh bijaksana sekali, sehingga pemerintah memberi suatu kebebasan yang jarang diberikan oleh pemerintah lain terhadap Negara dan rakyatnya. Hidup kita merasa terlindungi, terjamin dan bisa menikmati fasilitas yang terlah tersedia. Namun adakalanya fasilitas tersebut bisa disalahgunakan, sehingga suatu saat bisa menjadi penyejuk jiwa, dan aat yang lain bisa menjadi boomerang, itulah keserakahan (lobha) manusia. Tak pelak lagi kalau rasanya manusia sekarang ini banyak yang mengeluh dan selalu merasa dirinya kurang mampu. Secara lahiriah, fasilitas sebagai sumber daya kehidupan manusia sudah terpampang di depan kita, tinggal bagaimana cara kita untuk menikmati dan menjalankan serta meraih meraih demi terciptanya kondisi kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan.