Pertama kali kita mengenal kejujuran ialah dari orang tua kita. Merekalah
yang mendidik, membimbing, agar kelak bila dewasa, tidak suka berbohong,
menjadi orang yang berguna dan selalu disenangi banyak orang.
Singkat kata kejujuran adalah suatu kepribadian yang mulia yang dimiliki
seseorang (seperti sifat/kepribadian yang dimiliki dewa-dewa kita, salah
satunya Dewa Kwan Kong).
Namun sangat disayangkan entah jaman semakin canggih atau orang merasa
hebat dengan apa yang telah dimilikinya, sehingga kejujuran lambat laun menjadi
pudar dalam hati kita.
Kalau boleh saya katakan banyak diantara kita bersandiwara/memakai topeng
untuk menutupi segala kekurangan yang ada dalam diri kita.
Jadi boleh dikatakan jika sandiwara yang kita mainkan terlalu lama, topeng
yang kita pakai juga jarang kita lepaskan, lama kelamaan akan menyatu dalam
diri kita. Sesungguhnya inilah yang membuat kita kehilangan/lupa akan siapa
kita dan bahkan bangga atas sandiwara/kebohongan yang kita lakukan.
Kita bisa saja berbohong kepada orang tua, pacar/teman. Namun kenyataannya
kita tidak bisa berbohong kepada diri kita sendiri dan kepada Yang Maha Kuasa.
Saat masalah berdatangan, bencana datang, penyakit juga tiba, dan karma
membelit, masihkah kita bangga atas semua perbuatan yang bertentangan dengan
hati kecil kita? Saat itu kita...... penyesalan selalu datang terakhir.
Tapi apalaharti sebuah penyesalan, semua orang yang pernah kita sakiti,
kita bohongi satupersatu menjauhi kita, bahkan orang yang kita cintai juga tak
mau perduli lagi.
Sebelum terlambat/semua itu terjadi, cobalah sekali-sekali kendalikan diri
kita. Mungkin tips di bawah ini boleh di coba:
· Pejamkan mata,
tinggalkan topeng/ sandiwara kita sebentar
· Berusahalah
untuk tidak melihat, mendengar, berpikir dan berbicara
Mengapa harus begini?
Karena dengan
mata membuat kita lapar dan ingin memiliki
Mendengar
sesuatu yang tidak baik ini membuat kita goyah dalam menentukan sikap.
Sedangkan berpikir/berbicara
keunggulan orang lain membuat kita tidak jujur dalam menjalani hidup (selalu
berbohong/gengsinya terlalu tinggi).
· Diamkan diri
kita, biarkan beberapa saat hingga menjadi bening, gunakan hati yang paling
dalam. Kita dapat
merasakan kedamaian/melihat sisi lain dari dunia. Dunia ini INDAH, tidak buruk. Dengan
kejujuran yang timbul dalam diri membuat kita jauh dari tekanan, beban dan jauh
dari perasaan menyesal/perasaan bersalah.
Memang kejujuran/bertindak jujur tidak selalu berdampak baik, semuanya
sesuai dengan situasi dan kondisi dari sudut pandang masing-masing, yang
terpenting harus sadar dan mengerti dalam menentukan sikap.
Salah satu contoh kejujuran berbalik menjadi kita marah/sebel:
- kita berusaha jujur kepada si ”dia”bahwa kita tidak bisa ikut dalam suatu cara. Namun ternyata dia tidak perduli dengan alasan yang kita katakan, malah membuat kita malu di depan banyak orang.
Sebagai manusia biasa tentu saja kita bisa marah, tapi bila kita berpikir
tentu orang itu punya alasan berbuat begitu atau tidak sadar bahwa dia sudah
membuat kita malu maka amarah kita akan sedikit mereda.
Hikmahnya kalau kita sadar/mengerti, kita bisa mengenal berbagai watak
manusia sehingga membuat kita mudah mencari teman dalam bergaul.
- contoh lain, kita jujur kepada orang yang kita cintai
namun dia ternyata tidak memperdulikan kejujuran kita, tak perduli
sedikitpun tentang kita. Tentu, sebagai manusia kita akan jengkel juga.
Hikmahnya, sekurang-kurangnya kita berusaha jujur pada diri kita, dan merasa
puas dengan tindakan yang kita lakukan/punya kepastian dalam melangkah hari
esok yang lebih baik.
Jadi kejujuran itu sendiri membuat perasaan kita lega, tidak terbebani
tidak membuat kita susah dalam menghadapi berbagai masalah. Tetapi yang
terpenting, kita harus sadar dan bijak dalam bertindak jujur, mengerti dengan
situasi dan kondisi yang kita alami, pasti kejujuran tersebut akan membuat kita
bahagia dan lebih percaya diri. Sesuatu yang benar akan tetap benar, yang putih
tetap putih sedangkan yang hitam akan tetap kelihatan hitam.
0 komentar:
Posting Komentar