Filsafat
Buddhist Kausalitas
Oleh: Putradi, S. Pd
Kausalitas adalah pengetahuan tentang
pola sebab akibat yang memungkin beliau mengakhiri kecenderungan merusak dan
karenanya berhasil mencapai kebebasan Vimutti. Sebelum dan selam Buddha hidup,
udara filsafat India di tutupi oleh awan- awan teori metafisika, dan hal itu
berlaku juga terhadap konsep sebab akibat. Ada tiga golongan besar dari teori
kausalitas; disebabkan oleh faktor dari dalam (sayam katam), disebabakan oleh
faktor dari luar (param katam ), kombinasi dari penyebab dari luar dan dalam
(sayam katam ca param katam).
Menurut teori kaum Naturalis, sifat
bawaan merupakan prinsip yang mengatur alam fisika, dan manusia sendiri
akibatnya ditentukan oleh prinsip fisika ini oleh karena itu kejiwaannya tidak
berperan apa-apa terhadap tingkah lakunya. Sang Buddha setelah melalui dan
mengalami berbagai kejadian kausal mencapai nilai tengah emasdi antara dua
ekstrim. Pengetahuan yang dapat di alami itu adalah (Dhamme nana) ; pengetahuan
tentang fenomena yang terjadi secara bersyarat (paticcasmuppada- dhamma).
Seperti yang dikelompokkan oleh para
cendikiawan berikutnya, ada lima bidang yang dikuasai kausalitas, yaitu:
a. Keteraturan
fisis ( inorganik) (utu niyama)
b. Keteraturan
fisis (organik) (bija niyama)
c. Keteratura
psikologi (citta niyama)
d. Keteraturan
moral (kammaniyama)
e. Keteraturan
spiritual ideal (dhamma niyama)
Sabda
Sang Buddha “ Ia yang menyelami sebab akibat, menyelami Dhamma” Ketiada- matian
merupakan akibat akhir dari pencapaian penerangan dan penghapusan keinginan.
Tetapi hasil yang segera dari penerangan adalah pencapaian kebahagiaan yang
sempurna (paramam sukkham )yang timbul dari ketiada keinginan atau ketiada
keterikatan.
0 komentar:
Posting Komentar