Pages

Rabu, 19 Maret 2014

Filsafat Buddhist Kausalitas

Filsafat Buddhist Kausalitas
Oleh: Putradi, S. Pd

Kausalitas adalah pengetahuan tentang pola sebab akibat yang memungkin beliau mengakhiri kecenderungan merusak dan karenanya berhasil mencapai kebebasan Vimutti. Sebelum dan selam Buddha hidup, udara filsafat India di tutupi oleh awan- awan teori metafisika, dan hal itu berlaku juga terhadap konsep sebab akibat. Ada tiga golongan besar dari teori kausalitas; disebabkan oleh faktor dari dalam (sayam katam), disebabakan oleh faktor dari luar (param katam ), kombinasi dari penyebab dari luar dan dalam (sayam katam ca param katam).

Menurut teori kaum Naturalis, sifat bawaan merupakan prinsip yang mengatur alam fisika, dan manusia sendiri akibatnya ditentukan oleh prinsip fisika ini oleh karena itu kejiwaannya tidak berperan apa-apa terhadap tingkah lakunya. Sang Buddha setelah melalui dan mengalami berbagai kejadian kausal mencapai nilai tengah emasdi antara dua ekstrim. Pengetahuan yang dapat di alami itu adalah (Dhamme nana) ; pengetahuan tentang fenomena yang terjadi secara bersyarat (paticcasmuppada- dhamma).
Seperti yang dikelompokkan oleh para cendikiawan berikutnya, ada lima bidang yang dikuasai  kausalitas, yaitu:
a.       Keteraturan fisis ( inorganik) (utu niyama)
b.      Keteraturan fisis (organik) (bija niyama)
c.       Keteratura psikologi (citta niyama)
d.      Keteraturan moral (kammaniyama)
e.       Keteraturan spiritual ideal (dhamma niyama)

Sabda Sang Buddha “ Ia yang menyelami sebab akibat, menyelami Dhamma” Ketiada- matian merupakan akibat akhir dari pencapaian penerangan dan penghapusan keinginan. Tetapi hasil yang segera dari penerangan adalah pencapaian kebahagiaan yang sempurna (paramam sukkham )yang timbul dari ketiada keinginan atau ketiada keterikatan.

0 komentar: