Filsafat Buddhist Epistemologi
Oleh: Putradi, S.Pd
Epistemologi adalah cabang ilmu filsafat tentang suatu pengalaman spiritual
yang telah dicapai oleh seseorang yang menuju ke arah perkembangan bathin. Pada
waktu Gotama menerima meditasi yoga Ia telah menyadari akan adanya kekuatan
ekstrasensori yang dapat dikembangkan, Gotama menyadari akan keterbatasan
indria sebagai sumber pengetahuan. Namun oleh para petapa lainnya kekuatan ini
disalahgunakan dengan merumuskan teori metafisika tentang keadaan
sesungguhnya dari realitas, meskipun sebenarnya teori tersebut tidak dapat
disusun berlandaskan persepsi ekstrasensori.
Dalam Canki- sutta dari Majjhimanikaya ditemukan ada lima hal yang
mempunyai muka dua di dalam kehidupan ini. Apakah kelima hal
itu..?. pengetahuan
tentang :
a. Kepercayaan
b.
Kesenangan
c.
Wahyu
d.
Perenungan yang dangkal
e.
Persetujuan akan suatu teori
Tidaklah tepat bagi seseorang yang cerdas, melindungi kebenaran, untuk tiba
pada kesimpulan (nittham) secara kategorik (ekasena) dalam hal ini bahwa hanya
inilah yang benar dan selainnya keliru (idam eva saccam mogham annam). Menurut Sandaka sutta dalam Majjhima nikaya, satu dari empat tipe agama
yang dikatakan tidak memuaskan (anassasika) tetapi tidak harus keliru adalh
yang berdasarkan pada pemikiran dan spekulasi (takka, vimamsa). Dikatakan;”
Disini guru tertentu adalah pemikir dan penyelidik; ia mengajarkan doktrin yang
terbukti sendiri dan merupakan hasil dari pemikiran. Sang Buddha tidak menuntut
dirinya atau memandang dirinya sebagai pemilik cara yang unik untuk mendapatkan
pengetahuan selain daripada yang dipunyai dari para gurunya , sebagai
hasil dari pengetahuan ini, sang Buddha tidak tiba pada kesimpulanyang sama
seperti yang dicapai pendahulunya. Persepsi ekstrasensori dipandang sebagai
alat untuk mencapai tujuan, tetapi bukan tujuan itu sendiri. Perkembangan
ekstrasensori (abhinna) dipandang sebagai suatu kejadian kausal, yang
memungkinkan seseorang memeriksa keadaan sebenarnya dari keberadaan indria.
Buddhisme bukanlah skeptisme keran lebih menekankan pada penitik beratan
terhadap keterbatasan pengetahuan dimaksudkan untuk mencegah orang jatuh
kedalam jaring teori spekulatif.persepsi atau kekuatan ekstrasensori yang
diakui Sang Buddha adalah sebagai berikut;
a)
sikokinesis (iddhividha), kekuatan tekad
b)
Telinga Bathin (dibbasota), kemampuan menangkap bunyi
dari jarak jauh
c)
Telepati (cetopariyanana), kemampuan mengetahui
pikiran orang lain
d)
Retrokognisi (pubbenivasanussatinana), kemampuan
mengetahui kehidupan masa lalunya
e)
Mata Bathin (dibbacakkhu atau cut’upapatanana),kemampuan
mengetahui kehidupan masa depan
f) Pengetahuan tentang penghancuran rangsangan kotor (asavakkhayanana),
kemampuan menembus Empat Kenyataan Mulia : Kebenaran tentang
adanya Dukkha (Dukkha), Kebenaran tentang
sebab Dukkha (Dukkha Samudaya), Kebenaran tentang
lenyapnya Dukkha (Dukkha Niroda), dan Kebenaran tentang
jalan berunsur 8 menuju akhir Dukkha (Dukkha Nirodha Gamini Patipada Magga).
0 komentar:
Posting Komentar