RINGKASAN MAHAYANA
Oleh : Putradi
1.Konsili keempat (titik
perkembangan Mahayana)
Tahun 78 SM di
Kashmir dipimpin oleh Vasumitra dan Asvagosa dilaksanakan atas anjuran raja
Kanisha. Mrp titik awal perkembangan Mahayana, dimana dlm konsili 4 ini tidak
dihadiri dari golongan staviravada yg mrp sesepuh dari theravada.
2.Kedekatan Sarvastivada dg perkembangan Mahayana.
a. Subhuti
mrp tokoh penting dlm literatur Prajna Paramitha & tokoh utama dlm tradisi
Sarvastivada.
b.Lalitavistara Kita yg termasuk dlm Sarvastivada, dan
mrp salah satu dari sembilan kitab penting Mahayana
c. Kitab
Prajnaparamitha salah satu kitab penting mahayana, pertama kali dibabarkan oleh
Masjursi di Orissa pusat pengaruh penyebaran Sarvastivada.
3.Sembilan sutra terpenting dlm Mahayana :
1.Sadharma Pundarika sutra
2.Lankavatara sutra
3.Asthasahasrika ptajna paramitha sutra
4.Gadhavyuha sutra
5.Dasabhumika sutra
6.Samadhiraja sutra
7.Thatagataguyaka sutra
8.Lalitavistara sutra
9.Svarnaprabhasa sutra
4.Tiga aspek dasar Mahayana
1.Aspek penafsiran : menafsirkan ajaran-ajaran SB
lebih bersifat progresif dan liberal
2.Aspek cita-cita : kemunculan Mahayana mrp suatu
revolusi cita-cita keselamatan pembebasan/tujuan tertinggi dlm Buddha/.dharma
3.Aspek metodik : metode praktis untuk membimbing
makluk ketujuan akhir kehidupan, penyadaran terhadap yg mutlak.
5.Ciri-ciri Mahayana
1.Mempergunakan bahsa sanserkerta
2.Lebih bersifat religi, metafisi dan filosofis
3.Pencapaian nirvana melalui pengetahuan sempurna
4.Setiap makluk memiliki sifat kebuddhaan yg berasal
dari Thataghatagarbha
5.Semua manusia tergolong bodhisattva
6.Dukkha yg mrp suatu ciri dari kehidupan hanyalah
bersifat maya, ilusi atau suatu konstruksi kesadaran yg absolut
7.Mengajarkan ttg yg absolut
8.Buddha historis seperti Buddha Gotama mrp proyeksi
atau pancaran dari Yg Absolut.
9.Pembebasan tidak hanya tercapai dg usaha sendiri
tapi juga melalui bantuan lain.
10.
Bbercita-cita menjadi bodhisattva untuk membebaskan
setiap makluk, daripada mecapai arahat,
keselamatan pribadi.
6.Doktri Trikaya dan
Hubungannya dg Dhyani Buddha, Dhyani Bodhisatva dan Manussi Buddha :
a. Dharmakaya
: kebenaran yg absolut, tubuh Buddha, asal kebuddhaan.
b.Sambhogakaya : kebenaran absolut, tubuh sinar,
cahaya dan kekuatan buddha.
c. Nirmanakaya
: manifestasi kebenaran absolut, perwujudan dlm tubuh Sakyamuni.
Dhyani Buddha
mrp perwujudan dari Dharmakaya
Dhyani
Bodhisatva mrp perwujudan dari Sambhogakaya
Manussi Buddha
mrp perwujudan dari Nirmanakaya.
7.Dasar munculnya Doktrin
Trikaya (3 tubuh Buddha) yaitu :
a. Inti
dari Dharma itu sendiri yg tidak terbayangkan
b.Kemampuan yg tidak terbatas dan tidak termanifestasi
sbg tubuh.
c. Bermanifestasi,
yakni kebuddhaan yg berwujud duniawi Sakyamuni dan Buddha lain.
8.4 cara Pengungkapan Nirvana
yaitu :
a. Secara
Negatif
1.Amrta (tidak mati/abadi)
2.Tidak berubah, tercipta, dilahirkan, dan tidak
menyebabkan
3.Tanpa akhir, tidak dpt dilenyapkan, tak kenal waktu,
yg luhur
4.Bebas dari penderitaan, kesakitan dan perpindahan
alam.
b.
Secara Positif
1.Kedamaian, ketenangan
2.kebahagiaan abadi
3.kebijaksanaan sempurna
4.kesadaran murni, kesadaran sempurna
5.keamanan
c. Secara
Paradoksa
1.Suatu keadaan dan bukan keadaan
2.Tiada tujuan yg perlu dicapai (makna mutlak)
d.
Secara Simbolik
1.Rumah yg sejuk, pulau di tengah
samudra, pantai seberang
2.Kota suci dan tempat perlindungan
9.Empat janji luhur Bodhisattva yaitu :
1.Menyelamatkan segenap makluk
2.melenyapkan segala keterikatan
3.mengetahui dan mengajar makluk lainnya mencapai
kebenaran.
4.memimpin makluk lainnya mencapai pembebasan.
10. Sad
Paramitha
1.dana(perbuatan luhur ttg beramal)
2.Sila (hidup bersusila0
3.Khsanti (kesabaran)
4.Virya (semangat)
5.Dhyana (samadi)
6.Prajna (kebijaksanaan)
11. Dasa
Paramitha Hinayana
1.Dana
2.Sila
3.Nekkhama (menghindari diri dari nafsu indria)
4.Panna (Kbijaksanaan)
5.Virya
6.Khanti
7.Sacca (kebenaran)
8.Adhitana (tekad yangmantap)
9.Metta (cinta kasih
10. Upekkha
(keseimbangan batin)
12. Dasa
Paramitha Mahayana
1.Dana
2.Sila
3.Khsanti
4.Virya
5.Dhyana
6.Praajna
7.Upaya kausalya (metode u menerangkan dama
8.Pranidana (janji)
9.Bala (kekuatan)
10. Jhana
(ketenagan batin)
13. Pengertian
Bodhicitta :
Bodhicitta
adalah kesadaran Buddha yg dimiliki oleh setiap makhluk. Bodhicitta mrp
pondasi, sumber dari macam munculnya kebaikan, sumber dari usaha dan
kebahagiaan serta sumber dari kesucian, terdiri dari :
1.Bodhi Pranidhi Citta : tingkat persiapan pencapaian
kebuddhaan
2.Boddhi Prastana Citta : tingkat pelaksanaan
sesungguhnya dlm menuju cita-cita.
Tiga kualitas yg
menjadi ciri Bodhisatva
a. Cita-citanya
yg teguh untuk membebaskan setiap makluk
b.pikirannya yg tak tergoyahkan
c. usahanya
yg tak mengenal menyerah
14. Dasabhumi
melalui paramita menuju Samyak Sambodhi :
1.Pramudita
(kebahagiaan) ; Berdana
2.Vimala (murni bersih) ; sila
3.Prabhakari (cemerlang) ; ksanti
4.Arismati
(menyala berkobar-kobar) ; Virya
5.Sudurjaya (tak terkalahkan) ; Dhyana
6.Abhimukti
(menuju bodhi) ; Prajna
7.Durangama (berjalan jauh) ; Upaya Kausalya
8.Acala (teguh tak teregoncangkan) ; Pranidana
9.Sadhumati (pikiran baik) ; Bala
10. Dharmamegha
(mega dhamma) ; Jhana
15. Upaya
Kausalya
Upaya kausalya adalah metode
dlm Mahayana untuk menerangkan dhamma SB, metode ini sifatnya praktis. Misalnya
keetika penyebaran agama Buddha tersebar kedaerah-daerah lain, maka dg tanpa
mengubah nilai spiritual yg terkandung ajaran, digunakan metode yg lincah dan
lunak untuk membimbing umat mencapai pengertian pada Buddha Dharma.
Berbagai macam
cara SB dlm meneranagkan Dhamma, seperti
:
1.Sutra : Kotbah* SB dlm menerangkan dhamma
2.Gatha : Syair* pujaan/ pujian yg mengisahlan
pujaan*.
3.Ittivuttaka : mengisahkan kehidupan lalu para
siswa.
4.Jataka : mengisahkan kehidupan tathagata
5.Adbhuta : mengisahakn kemujizxatan SB serta
bodhisattva
6.Nida : mengisahkan sebab akibat
7.Aupanya : dg perumpamaan yg mudah untuk
menerangkan hal-hal yg sukar dimengerti
8.Geya : syair yg sdsiucapkan untuk
menyimpulkan apa yg telah diterangkan semula serta menitik beratkan artinya
9.Upadesa : menerangkan hal-hal yg sukar
dimengerti dg cara tanya jawab.
Upaya Kausalya memungkinkan
dipergunakan metode yg beragam dan bervariasi, apakah dg bakti puja, pembacaan
doa, upacara agama, pembakaran dupa dan pemasangan lilin serta pembacaan sutra
atau medetasi dsb. Terserah kpd mereka dan kesanggupan umat masing-masing dlm
melakukannya juga termasuk dlm pembabaran dhamma. Upaya kausalya mrp metode yg
praktis dan sesuai dg kondisi dan situasi. Untuk maksud mengembangkan
kebajikan, peningkatan spiritual maupun penyebaran dhamma itu sendiri demi
mencapai cita-cita tinggi.
16. Alaya
Vijnana
Alaya vijnana adalah gudang kesadaran mrp kekuatan
atau energi yg berada dibelakang segala aktivitas manusia . ini mrp endapan
dari berbagai benih karma lampau yg timbul dan berkembang dlm tindakan manusia
berupa kegiatan mentalnya, perasaan, persepsi, kehendak dan yg berhubungan dg
lima skanda, serta pikiran yg berkontak dg dunia luar.
Dari proses itu
timbul kesadaran untuk menjadi suci, alaya vijnana perlu dibebaskan dari
kesadaran yg dualistis, subyek-subyek, paham-paham palsu, pandangan salah,
keterikatan terhadap obyek hingga mencapai kesadaran kedemiokian (tathata),
kesadaran kebuddhaan yg non dualistis, tidak membedakan atau mencapai amala
vijnana yakni kesaran murni, kesadaran yg bebas noda.
Pada garis
besarnya terdapat delapan garis besar
rangkaian kesadaran yg belum suci dan kesadaran yg telah bebas dari noda, yaitu
:
1.Lima kesadaran yg berhubungan dg panca indera :
a. kesadarn visual,
kegiatan yg bergantung pada mata
b.kedasaran
pendengaran, tergantung pada telinga
c. kesadaran
penciuman, tergantung pada hidung
d.
kesadaran pengecapan, tergantung pada lidah
e. kesadaran
sentuhan, tergantung pada kulit
2.Kesadaran pusat indera, yakni mano vijnana atau
kesadaran pikiran pembentuk gagasan, pemikiran.
3.kesadaran pusat pikiran manosvijnana seperti
berpikir, berkehendak, dan berlaku
4.kesadaran gudang ideasi, yakni citta vijnana atau
alaya vijnana. Gudang kesadaran yg mrp sumber dari segenap perwujudan.
5.kesadaran bebas noda, yakni amala vijnana, kesadaran
yg mampu melihat sbg mana adanya, kedemikian, tidak lagi bersifat dualitis,
tidak lagi membedakan.
17. Relief
dlm Candi Borobudur
1.Karmavibhangga : menggambarkan hukum karma
2.Lalitavistara : Menggambarkan kehidupan Buddha
gotama dari lahir-kotbah dhamma I di benares
3.Jatakamala : Mrp kumpulan 34 cerita SB pada
kelahiran lalu, sbg contoh sikap
cita-cita bodhisattva yg mengorbankan diri untuk kebahagian orang banyak
4.Awadana, Yg termasuk jatakanmala berisikan
perbuatan* luhur Bodhisattva
5.Gandhavyuha, mengisahkan sudana serorang putra saudagar dlm pencariannya mencapai
kebenaran dan bertemu dg bodhisattva Maetriya, buddha yg akan datang serta dg
Smanthabadra, dhyani Bodhisattva yg mencerminkan hidupya
6.Bhadracari , sbg penutup gandhavyuha yg menampilkan
sumpah sudan untuk mengikuti dhyani Bodhisattva Samanthabadra sbg teladan hidupnya.
18. Tiga ciri timbulnya gerakan Mahayana
1.Konsepsi ttg kebuddhaan sebagi sari dari alam
fenomena
2.Ide penyelamatan terhadap semua insan dari para
bodhisattva sbg pengganti dari cita* untuk diri sendiri dan pencapaian
kebuddhaan sbg pengganti pencapaian arahat.
3.Metafisikaa ttg sunyat,sesuatu yg absolut
19. Tiga
definisi Samutthi Satya
1.secara kata* diartikan bahwa samutthi menutupi sifat
sesungguhnya dari benda-benda sehingga mereka terwujud
2.hubungan yg saling berhubungan dari benda-benda,
yaitu kerelatifpan mereka. Dlm hal ini dihubungkan dg alam fenomena
3.sifat umum seperti apa yg biasanya yg diterima
secara umum
20. Sepuluh
Garukapatti
1.Membunuh
2.mencuri
3.mengumbar diri dlm hubungan kelamin
4.penyombongan diri palsu
5.berniaga dan minuman keras
6.membuat tuduhan palsu
7.membanggakan diri sendiri
8.mengotori moral
9.kosong dari rasa hati nurani
10. menjelek-jelekan
Sang Triratna
21. Dasa
Kausalyakamma (Kesanggupan untuk menyingkirkan selama-lamanya) :
1.Menyingkirkan pembunuhan
2.menghindari pencurian
3.menghindari perzinahan
4.kedustaan
5.perkataan tidak benar
6.ucapan jahat
7.perkataan tidak bermanfaat
8.nafsu rendah
9.kebencian
10. pandangan
salah atau sesat.
22. Panca
Dhyani Buddha.
1.Vairocana : posisi ditengah dg lambang warna putih
dg mudra Dharmacakra/pemutaran roda dharma.
2.Aksobya : posisi di timur dg lambang warna biru dg
mudra Bhumisparsa/bumi sbg saksi.
3.Ratnasambhava : posisi di selatan dg lambang warna
kuning dg mudra Vara mudra/ memberi anugrah atau dermawan.
4.Amitabha : posisi di barat dg lambang warna merah dg
mudra samadhi/ meditasi.
5.Amoghasidhi : posisi ditengah dg lambang warna hijau
dg mudra abhaya visvavjara/jangan takut.
23. Tiga
Bodhisatva dlm Mahayana :
1.Samanthabadra Bodhisatva : berada di sebelah kiri dg
menuggangi seekor gajah putih melambangkan virya dan kebahagiaan.
2.Avalokitesvara Bodhisatva : berada di tengah melambangkan maitri karuna
3.Manjusri Bodhisatva : berada di sebelah kanan
melambangkan kebiojaksanaan.
24. Pengertian
Bodhicitta menurut Dr. Suzuki
a. Bodhocitta
adalah sesuatu yg terbebas dari segala macam determinasi (ketentuan), terlepas
dari 5 skanda, 12 ayatana dan 18 dhatu. Bodhicitta bukanlah sesuatu yg partikular melainkan universal.
b.Maitri karuna adalah esensi dari bodhicitta, oleh
karena itu para Bodhisatva selalu berlandaskan
hal tersebut di dlm setiap karya*Nya.
c. Bodhicitta
berdoiam di dlm Samata (Persamaan)
diantara semua insan yg berbentuk berupa
apaya (Upaya kaussalya) di dlm pengetrapan semua insan.
25. 4 kualitas dasar dari 4 Bodhisatva dalam
Mahayana:
a. Avalokitesvara
Bodhisatva : sbg lambang welas asih
b.Manjusri Bodhisatva : sbg lambang kebijaksanaan
c. samantabhadra
Bodhisatva sbg lambang kasih dan
kegiatan
d.
ksitigarbha Bodhisatva sbg lambang keagungan
dlm sumpah untuk menolong dan
melepaskan roh* sengsara.
26. Pesamaan
Konfusius dg Taoisme :
a. baik
filsafat konfusius maupun filsafat Tao
mendapata pengaruh inspirasi dari Ying
Cing yaitu sebuah kitab filsafat kuno yg menerangkan alam semesta kemudian dikembangkan
masing-masing.
b.kedua aliran filsafat tersebut menitikberatkan pentingnya arti dari etika moral dan budi
pekerti bagi setiap manusia
c. dlm
filsafat Konfusionisme oran gyang bersusila disebut Cun Ce atau Ku Cu dan orang
yg tidak bersusila disebut orang yg picik. Dlm filsafat Taoisme orang yg baik dan bersusila disebut orang yg
saleh, kedua-duanya mempunyai makna yg sama.
d.
kedua aliran filsafat tersebut menekankan
kelameh-lembutan untuk mengurus, mengatur, dan berhadapn dg dunia ini. Menurut
pandangan filsafat konfusionisme, hanya dg kelembutan dan secara edukatif
manusia dan masyarakat ini dapat diatur. Filsafat Taoisme juga menekankan
kelembutan menaklukan kekerasan.
e. kedua
aliran filsafat tersebut menekankan bahwa setiap manusia yg bijaksana memiliki
pengertian Tien atau Tao harus berusaha memberikan contoh perbuatan yg baik
bagi orang lain.
27. Perbedaan
Konfusius dg Taoisme :
a. pengertian
Tao di dlm konfusionisme berarti jalan yg harus diterapkan ke dlm tingkah laku
dan kehidupan menusia. Pengertian Tao menurut pandangan konfusionisme
adalah sesuatu yg tidak dapat telepas
dari interprestasi kehidupan nyata manusia. Dlm filsafat taoisme pengertia
Tao menjadi sesuatu yg absolut, sesuatu
yg alamiah dans sesuatu yg metafisik.
b.Metode pemikiran konfisionisme adalah mengambil
jalan tengah. Segala sesuatu diterangkan secvara realistis, sebaliknya di dlm
filsafat taoisme menggunakan metode pemikiran dialetika secara ilmiah.
c. pemikiran
filsafat konfusionisme lebih ditekankan kpd pelaksanaan Yu Wei yaitu suatu
tindakan atau pelaksanaan yg dibuat di dlm masyarakat. Sebaliknya, pandangan
filsafat Taoisme selalu ditekankan pada pelaksanaan Wu Wei.
d.
Cita-cita dari kaum konfusionisme adalah kedudukan di
tengah* masyarakat dan dg demikian akan diusahakan keharmobnisan hidupnya
sendiri dan hidup seperti kaum pertapa dg tidak mengganggu orang lain.
e. pengertian
rasa kemanusiaan, rasa solidaritas, rasa sopan santun, kebijaksanaan dan rasa
dapat dipercaya di dlm filsafat konfusionisme diterangkan secara realistis
sebaliknya di dlm Taoisme pengetian tersebut
harus diperoleh dg cara bersatu dg alam dan dilakukan tidak dibuat-buat.
28. Perbedaan
Konfusionisme dg Buddhisme :
a. kedudukan
sosial serat prestise seseorang di tengah-tengah masyarakat menurut pandangan
Konfusionisme sangatlah diperhatikan, menurut pandangan Buddhisme seseorang
hendaknya rajin-rajin berusaha untuk membersihkan batinnya dan berusaha
mencapai kesucian dg melepaskan diri dketerikatan sosial.
b.di dlm filsafat konfusionisme ditekankan
hendaknya manusia bertingkah laku secara
manusiawi, manusia dapat mencintai perdamaian keadilan, kebahagiaan, kesenangan
tetapi manusia juga dapat marah dan tidak suka terhadap kelaliman, kecurangan
dan kekurang-ajaran. Di dlm
Buddhisme ditekankan bahwa hendaknya
manusia mengembangkan cinta kasih dan welas asih yg tek terbatas terhadap semua
mahluk.
c. di
dlm filsafat konfisionisme tidak
terdapat keterangan* ttg dewa* dan mahluk-mahluk lain yg terdapat di dlm
filsafat buddhis. Filsafat konfusionisme membahas manusia dan dunia ini saja.
29. Persamaan
Konfusius dg Buddhisme :
a. Kendatipun kedua aliran filsafat tersebut datang dari
daerah kebudayaan yg sama sekali lain, kedua aliran filsafat tersebut mempunyai
banyak persamaan di dlm pandangan tetika, moral, tata susila dan filsafat
hidup.
b.Kedua aliran filsasfat tersebut sama-sama
digolongkan pada pemikiran teistik yg impersonal, ttg pandangan ketuhanan yg
bersifat tidak pribadi. Dan dlm konfusius dijadikan dsebagai pengertian yg
absolut (Tien/Tian) dan dlm Buddhis sbg Sunyata atau Adi Buddha, Dharmakaya,
Bhtakoti, Dharmadhatu dan Tathata.
c. kendatipun
pada mulanya terdapat perselisihan dan pendapat, kedua aliran tersbut sama-sama
menekankan bahwa setiap manusia harus mengolah dirinya sendiri, harus melatih
batinnya sendiri dan harus memulai dari dirinya sendiri dan berusaha untuk
mencapai kesempurnaan.
d.
kedua aliran filsafat tersebut sama-sama menentang
kekerasan, di dlm konfusius setiap menusia harus menekankan sifat myang
manusiawi, sedangkan di dlm Buddhis setiap mahluk untuk dapat menjadi Buddha
harus mengembangkan maitri karuna.
e. kedua
aliran ini sama-sama menekankan bahwa setiap manusia dapat mencapai
kesempurnaan berkat usaha yg tekun dan waktu yg lama. Di dlm konfusius
dikatakan bahwa manusia bisa menjadi suci dan sempurna seperti para bijaksana
jaman dahulu, dan di dlm Buddhis dikatakan bahwa setiap manusia dapat menjadi
buddha, karena pada diri manusia terdapat benih kebuddaan.
30. Persamaan
Taoisme dg Buddhisme
a. Sama-sama
memandang dan menghargai ttg etika moral tata susila dan filsafat hidup.
b.kedua aliran ini sama-sama digolongkan dlm pemikiran
yg teistik yg impersonal, yaitu pengetian Tiuha
Yg maha esa yg tidak berpribadi. Dlm Tao kebenaran yg absolut dan Tuhan
yg maha esa sbg Tao, sedangkan dlm Buddhis tuhan yg maha esa sbg senyata atau
adi Buddha, Dharmakaya, Bhutakoti Dharmadatu dan Tathata.
c. bila
di dlm Tao diajarkan untuk bertindak secara wu wai terhadap masalash sosial dan
keruwetan, sedangkan dlm Buddhis dianjurkan untuk meninggalkan kehiduopoan
duniawi dan menjadia pertapa Samana atau Bhikkhu, sehoingga sama-sama agar
jangan terlibat kpd masalah-masalah sosial yg membingungkan dan tidak membawa
kpd kebahagiaan dan pencerahan.
d.
sama-sama menentang kekerasan, serta menekankan bahwa
kebencian sebaiknya dibalas dg kasih
sayang dan kelembutan.
e. kedua
aliran ini sama-sama menekankan bahwa setiap manusia dapat mencapai
kesempurnaan berkat usaha yg tekun dan waktu yg lama. Dlm Taoisme bahwa manusia
dapat menjadi suci bila bergabung dg alam semesta vberdasarkan latihan yg
tekun, dan di buddhis dikatakan bahwa setiap manusia dapat menjadi Buddh,
karena pada diri manusia terdapat benih kebudhaan.
31. Perbedaan
Taoisme dg Buddhisme
a. di
dlm filsafat Taoisme kendatipun terdapat pemikiran filsafat yg tebal secara
metafdisik dan mistik tidak terdapat penjabaran alam-alam kehidupan sebagaimana
yg dijabarkan dlm filsafat Buddha.
b.di dlm filsafat Taoisme hasil pencapaian
kesempurnaan seseorang berkat latihan dan pengolahan batin hanya dikaitkan dg
pelupaan diri serta penggabungan di alam semesta. Sedangkan dlm Buddhis
pencapaian pengolahan batin dijabarkan dlm tingkatan Jhana atau Dhyana Marga
serta Phala.
32. Perbedaan
Buddhisme di Cina dan Buddhisme Cina
a. Buddhisme
di Cina adalah bentuk Buddhisme yg terkait pada tradisi India dan tidak begitu
berperan dalam perkembangan filsafat Cina, oleh aliran Vijnanavada.
b.Buddhisme Cina adalah bentuk Buddhisme yg dekat dg
pemikiran Cina, oleh aliran Madhyamika (Jalan Tengah)
33. Aliran-Aliran
dalam Mahayana :
1.Kelompok Hinayana
a. Abhidhrama Kosa
b.Satyasiddhi
2.Kelompok Mahayana
a. Yogacara
(Vijnanavada)
b.Tri-Sastra
(Madhyamika)
c. Avatamsaka
d.
Thien Tai
e. Tantra
f. Chan (Zen-Dhyana)
g.Sukhavati
h.Nichiren
i. Vinaya
34. Aliran
Abhidharma-Kosa
Pelopor : Vasubandhu
Inti ajaran :
Penyelidikan Abhidharma, Menekankan bahwa segala macam sankhara dan alam
fenomena berada atau bereksistensi, bukan hanya sekedar nama, walaupun semua itu dicengkeram oleh Anitya, Dukkha dan
Anatman.
Tinjauan filosofis :
Sankhara dan alam fenomena berada atau bereksitensi bukan sekedar nama,
walaupun sankhara dicengkeram oleh tilakkhana.
Berkembang di Tiongkok dan Jepang
35. Aliran
Satyasiddhi (Aliran Nihilistik)
Berdasarkan
karya Harivarman ; Sastrasiddhi Sastra
Inti ajaran :
Menyangkal adanya eksistensi sankhara dan alam fenomena.
Tinjauan
filosofis : kekosongan dari setiap eksitensi dan alam fenomena, aku dan dhamma
adalah kosong, tanpa inti yg kekal.
Berkembang
di India dan Jepang
36. Aliran
Yogacara (Vijnanavada)
Pelopor :
Asanga, Vasubandhu dan siswa Maitreyanatha
Inti ajaran :
1.Membabarkan ajaran ideasi semata (Vijnana-matra)
yaitu segalanya adalah konstruksi mental atau kesadaran belaka.
2.Menguraikan 10 corak khusus mahayana (Kitab
Mahayana-samparigraha) ;
a. Gudang
kesadaran (Alaya Vijnana) f.
Moralitas
b.Ideasi-semata (Vijnana-matra) g. Meditasi
c. Pencapaian
wawasan ttg ideasi semata h.
kebijaksanaan
d.
6 paramita i.
pengetahuan tak membedakan
e. 10
dasabumi j. Trikaya
3.Menganalisa obyek-obyek mental dan fenomena
Lima kelompok
Vijnanavada :
a. 8
Citta Dhamma
b.51 cetasika Dhamma
c. 11
rupa dhamma
d.
24 citta viprayukta sankhara
e. 6
asankhata dhamma
Berkembang di
Jepang oleh Dosho (628-700)
37. Aliran
Madyamika (Tri-Sastra/Sunyavada)
Pelopr
: Nagarjuna dan Arya Dewa (Abad I-II), Buddhapalita-Bhavaviveka,
Candrakirti-Santidewa.
Aliran ini di
Tiongkok dipelopori : Kumarajiva (Abad V)
Inti ajaran :
a. Menyangkal
yg keliru dan menegakan yg benar.
b.Penekanan pada arti penting terhadap smavrtisatya
dan paramartha-satya (Semua kebenaran umum bila dilihat secara umum adalah
benar, tapi dilihat secara kebenaran akhir adalah tidak benar).
c. 8
metode untuk menyangkal secara dialetika, yaitu : Tidak dilahirkan, tidak
lenyap, tidak langgeng, tidak putus, tidak sama, tidak berbeda, tidak dating
dan tidak pergi.
Tri-Sastra
(3 buah sastra) dalam aliran ini adalah :
1.Madhyamika Karika karya Nagarjuna
2.Dvadasa-dvara karya Nagarjuna
3.Sastra-Sastra karya Arya Deva.
Metode
dialetika Nagarjuna (Prasangavakya) yaitu : Suatu argumen penyusutan sampai
kemustahilan, untuk mencapai pada suatu posisi madya yg bebas dari semua nama
dan ciri dilaur semua pikiran dan ucapan.
Berkembang di
Tiongkok, Cina, Tibet, Korea dan Jepang
38. Aliran
Avatamsaka (Lingkaran Bunga)
Pelopor :
B. Sien Sou (577-640 Masehi) di Tiongkok
Inti ajaran :
1.Kesadaran manusia itu pada dirinya sendiri telah
sempurna dan identik dg Buddha.
2.Buddha dan segala yg berada adalah satu dan sama
3.Segala yg terdapat dalam dunia ini saling
pengaruh-mempengaruhi tergantung dan terkondisi, tapi sesungguhnya itu satu dan
satu itu adalah realitas yg mutlak.
4.Penekanan pada pengertian Dharmadhatu sbg kebenaran
akhir atau mutlak searti dg Tathagatagarbha (Rahim-Thatahagata) yakni apa yg
membungkus atau menyembunyikan Buddha.
5.Pengertian terhadap dasabhumi
Ciri khas
aliran ini : Adanya pembagian waktu dan kelompok serta penggolongan berbagai
tingkatan aspek ajaran Buddha Vairocana (Avatamsaka Sutra).
Lima penggolongan ajaran SB dlm Avatamsaka.
1.Aliran Hinayana
2.Aliran Mahayana permulaan
3.Aliaran akhir Mahayana
4.Aliran Mahayana diterangkan scara serentak (tanpa
kata-kata)
5.
Aliran Mahayana yg diterangkan secara sempurna
Lima
pembagian waktu dan penggolongan aspek ajaran Buddha dlm Avatamsaka :
a. Aliran
Hinayana : : mengenai Catur agamas Sutra
sertaAbhidhammakosa
b.Ajaran Mahayana permulaan yg terbagi dua bagian :
1.Yogacara/vijnanavada; adanya golongan ichantika yg tidak memliki Buddha Svabava (benih
kebudhaan) sehingga tidak dapat menjadi
Buddha.
2.Aliran Trisastra,
yg menekankan pada
penyangkalan pada semua elemen Dharma (dharma sunyata) dan menendaskan bahw asemua mahluk mempunyai benih kebuddhaan.
c. Ajaran
akhir mahayana dg menekankan pada dharma
tathata dan menegaskan bahwa semua insan dapat mencapai samyaksambuddha dan menjadi Buddha.
d.
Ajaran mahayana yg diterangkan tanpa kata-kata, dg latihan yg teki\un tanpa banyak kata-kata serta menembus lsila, samadhi dan akhirnya
mencapai prajna (termasuk aliran zen.
e. Aliran
mahayana yg diterangkan dg sempurna dan harmonis, ada dua golongan ;
1.Ekayana dari Avatamsaka, ini diajarkan dg metode yg sama serta
sejajar dg triyana yaitu : Hinayana, mahayana yg bertahap, dan
mahayana/ajaran pelaksanaan segera
mahayana.
2.Ekayana
dari Avatamsaka yg berdiri sendiri, disini ajarannya lebih tinggi daripada yg lain serta adanya
keharmonisan yg total dari ekayana.
Enam sifat
khusus dalam Avatamsaka :
1.Universalitas , tampak dlm lima skhandha
2.kekhususan, organ-organ yg ada berdaya tidak sama
3.keserupaan organ-organ serupa dan saling berhubungan
dlm satu organisme
4.keanekaragaman setiap organ memiliki hubungan
tertentu dg keseluruhan
5.gabungan semua organ berkerja sama saling melengkapi
6.perbedaan, setiap organ berkedudukan khusus dan
melakukan fungsinyaa yg memperbedakan.
Berkembang di
Tiongkok.
39. Aliran
Thien Tai (Nama Gunung Thien Tai di
Tiongkok)
Pelopor : B. Ce
Khai (531-597), Hui Wen dan Hui She
Berpedoman :
Saddharma Pundarika Sutra, Amitartha Sutra, Nirvana, Maha Parjnaparamita Sutra,
Mahayana Sradhotpada Sastra.
Inti ajaran :
1.Setiap insan dapat mencapai kebuddhaan.
2.Segala sesuatu yg bersyarat tidak kekal (Anitya)
3.Segala sesuatu yg bersyarat adalah penderitaan
(Dukha)
4.Segala Dharma/semua unsur tanpa aku (Anatman)
5.Nirvana adalah ketenangan abadi atau keadaan sejati
6.Semua unsur ditandai dg 10 corak kedemikian
(Tathata) ;
“Bentuk
demikian, sifat, wujud, kekuatan, perilaku, sebab, syarat, hasil, pahala dan
awal-akhir”.
7.Tiga kebenaran ; Kebenaran kosong, kesementaraan dan
kebenaran tengah.
8.Mengemukakan 10 tingkatan alam ;
“Buddha,
Bodhisatva, Pratyeka Buddha, Sravaka, Devata, Manusia, Asura, Preta, Alam Binatang
dan Penghuni Neraka”.
8 metode pengajaran
sebelum dan sesudah masa Saddharmapundarikka
dlm Tien tai :
- sebelum :
1.Metode menerangkan secara seketika
2.metode menerangkan secara perlahan-lahan
3.metode yg sifatnya tersembunyi
4.metode pengajaran secara mistik
- Sesudah
5.Pelajaran tripitaka
6.pelajaran persatuan
7.pelajaran yg dirincikan
8.pelajaran keharmonisan agung
Lima
pembagian waktu menurut Tien Tai :
1.Periode Avatamsaka : 3-7 hari SB menerangkan dharma
yg amat sulit dipahami oleh umat awam.
2.Periode agama sutra : selama 12 tahun SB menerangkan
dharma yg mudah ddipahami oleh umat awam
3.periode Vaipulya sutra : selama delapan tahun SB
menerangkan ajaran yg tercaantum dlm Lankavatara sutra, vimala kirti, nirdesa
sutra, svarnaprabhasa sutra.
4.periode prajna paramitha sutra : selama 22 tahun SB
menerangkan Mahaprajnaparamitha.
5.Periode Sadharmapundarika sutra : selama 8 tahun SB
menerangkan Sadharma Pundarika sutra, tetapi sebelum Parinibbana menerangkan
Mahaparinirvana sutra.
Berkembang di
Asia Timur, Tiongkok, Korea, Jepang dan Vietnam.
40. Aliran
Tantra
Pelopor : Subhakarasinha,
Vajarabodhi dan Amoghavajra
Inti ajaran :
3.Menekankan praktek mistik dalam usahanya mencapai
persatuan dg kosmos dan melalui sarana-sarana seperti sikap tubuh, konsentrasi
pada ucapan dan pikiran yg dibantu dg symbol
religius lainnya.
4.Menekankan pada pengalaman pencerahan dg symbol 3
tubuh serta pentingnya kesadaran.
5.Menekankan praktik mistik dg 3 aspek ; Mudra (Sikap
tubuh dg jari-berjalin), Dharani (syair-mistik)-Mantra (Sabda-mistik) dan Konsentrasi
(Yoga).
Empat mandala dlm tantra
1. Maha
Mandala, gambar tempat kediaman para buddha dan makluk lainnya
2. Samaya
mandala : juga tempat kediaman para Buddha dan makluk lainnyaa ditambah dengan
benda-benda duniawi
3. Dharma
mandala: berbentuk bija aksara melambangkan para dewa dan ariya lainnya
4. karma
mandala gambar dari figur-figur buatan misalnya arca.
Empat macam aliran tantra
1. Kriya
Tantra, bersifat keupacaraan dan bakti, keyakinan (saddha) lebih menonjol
dibandingkan prajna
2. Carya
Tantra, keyakinan dan prajna seimbang
3. Yogatantra,
dlm tingkat ini, proses kontenplatidf dan analitik lebih berkembang, serta
tumbuhnya perasaan kesamaan.
4. Anuttarayogatantra,
penyadaran mistik akan kenyataan bahwa nirwana dan samsara itu identik, yg
memuncak dlm rasa kesamaan mutlak
TIga periode
perkembangan Tantra Tibet :
a. Masa
poermulaan
b.Masa pertengahan
c. masa
permulaan gelar Dalai Lama di abad XVII hingga sekarang.
Berkembang di
Tiongkok, Jepang, Tibet.
41. Aliran
Chan (Zen)
Pelopor :
Bodhi-dharma di Tiongkok
Inti filsafat
atau ajaran :
1.Dia yg melihat Dhamma, melihat Buddha
2.Terangi hati dan lihatlah karakter diri sendiri
3.Pengertian ttg sunyata
4.Sesuatu yg diajarkan dilaur kata-kata dan
disampaikan dari hati ke hati.
Sumber
literature Zen antara lain :
1.Sutra Altar : ttg catatan dialog Zen dg Master Hui
Neng
2.Sutra Intan : Pikiran jangan melekat pada apapun.
3.Lankavatara Sutra :
pikiran, kebuddhaan, kekosongan
Arti kata
ZEN : Bunyi bhs Jepang untuk mengucapkan huruf Ch’an dari bhs
Tiongkok (Kanji), sedangkan Ch’an adalah perubahan bunyi dari Ch’an-An yg
berasal dari kata Sansekerta yg berarti Dhyana.
Dhyana/Zen
scr harafiah berarti duduk bersila dg badan tegak lurus seraya memusatkan
pikiran (bermeditasi).
SATORI
: Sadar dlm arti yg umum. Satori
mrp intisari dari Zen yaitu pengertian yg baru terhadap kehidupan dan semua
masalah duniawi.
Terbebasnya
pikiran dari pandangan dualisme yg begitu terbiasa dan melekat pada pikiran.
KOAN : - Bunyi bhs Jepang untuk mengeja kata “Kung An” dari
bhs Tionghoa yg secara harafiah “Kung” berarti umum dan “An” berarti masalah.
- Mrp Kata-kata yg harus dimengerti
berdasarkan penghayatan.
- Mrp Ekspresi yg dipakai oleh kaum Zen,
baik bhikhsu maupun upasaka untuk menerangkan sesuatu yg harus dihayati
berdasarkan pengalaman hidupnya.
Enam Patriach dlm
zen :
a. Patriach I :
Bodhidharma (wft 532)
b.Patriach
II : Hui Khe (487 – 593)
c. Patriach III :
Sheng Chan (wft 606)
d.
Patriach IV : Tao Sin (580-651)
e. Patriach V : Hung
Jen (601-674)
f. Patriach VI : Hui
Neng (638- 713)
Keyakinan
dalam Zen Buddhisme :
Keyakinan Zen
adalah pendekatan diri terhadap nilai-nilai yg absolut (TYME) yg termanifestasi
di dalam Dharma, tapi bukan sesuatu yg digembar-gemborkan yg terpenting
penembusan terhadap nilai-nilai hidup ini.
42. Aliran
Sukhavati
Pelopor :
Bodhiruci (503-535)
Berpedoman :
Amitabha Sutra, maha Sukhavati Vyuha dan Amitayus Dhyana Sutra.
Inti ajaran
: Menitikberatkan bhakti terhadap
Amithaba Buddha yg berdiam di Sukhavati.
Dikatakan : ”Dia yg menyebut Namo amitabha Buddha dg kasih saying
dan welas asih kpd semua makhluk, semasa hidupnya tekun menyebut Namo Amitabha
Buddha dan menerapkan Pancasila Buddhis serta melaksanakan maitri Karuna, maka
ia akan terlahir di alam Sukhavati pada kehidupan sekarang maupun mendatang.
Berkembang di
Tiongkok, Jepang.
43. Aliran
Nichiren
Pelopor : B.
Nichiren Daishonin (1222-1282)
Berpedoman :
1.Muryogikyo (Amirtartha S) ; Dharmagathayasa.
2.Hokkekyo (Sadharmapundarika S) ; Kumarajiva
3.Nehankyo (Nirvana S) ; Than Wu Chien
4.Wimukyo (Vimalakirti Nirdesa Sura)
Inti ajaran :
1.Memandang dunia yg penuh penderitaan dg tidak
bersikap pesimis-negatif melainkan dinamis- positif.
2.Mengajarkan 3 Hukum rahasia/gaib yaitu :
a. Gohonzo (Obyek
sacral untuk pemujaan symbol)
b.Daimoko
(Pembacaan mantra agung)
c. Kaidan
(Penyembahan/pentahbisan)
44. Aliran
Vinaya
Pelopor : B.
Tao Hsu An (Abad VI M) pd Dinasti Tang
Inti ajaran :
Menguraikan peraturan, terdiri dari 4 sumber Vinaya (Catuh-Vinaya) :
1.Sarvastivada vinaya yg diterjemahkan kedlm bahasa
Thionnghoa antara tahun 404-406 M, oleh Punyatara dan terdiri atas 61 ciian.
2.Dharmagupta vinaya yg diterjemahkan kedlm bahasa
Thionghoa antaraa tahun 405 M, oleh Buddhayasa dan terdiri atas 60 Ciian
3.Mahasanghika vinaya yg diterjemahkan kedlm bahasa
thionghoa antara tahun 405 M, oleh Buddhabhadra dan terdiri atas 40 ciian
4.Mahisasaaka vinaya yg diterjemahkan kedlm bahasa
Thionghoa antara tahun 423 M, oleh Buddhajiwa dan terdiri atas 30 ciian..
45. Pokok-pokok
ajaran Mahayana ;
a. Ttg
yg absolut dan Trikaya
b. Sunya-sunyata
c. Samvrti
satya dan paramartha satya
d. Pudgala
nairatmya dan Dharma nairatmya
e. Nirvana
dan samsara
f. Bodhiosatva
dan sad paramita
g. Dasa
bhumi dan upaya kausalya
h. Dharmadhatu,
Bhutakoti dan Tathata
i.
Alam kehidupan dan jalan keselamatan
j.
Alam
46. Persamaan
dan Perbedaan Mahayana Dengan Hinayana
Persamaan
:
a. untuk
melepaskan diri dan mengikis dari lobha, dosa dan moha.
b.4 kebenaran mulia dan 8 jalan utama
c. segala
sesuatu yg bersifat fenomena adalah tidak kekal dan tanpa inti yg kekal.
d.
hukum sebab akibat yg saling bergantungan, hukum karma
dan kelahiran kembali.
Perbedaan
:
1.Hinayana menggunakan bahasa Pali dan Sansekerta
campuran sedangkan Mahayana menggunakan bahasa sansekerta murni.
2.HInayana adalah sesuatu yg bersifat etika, moralitas
dan sejarah, sedangkan di dlm Mahayana
bersifat religi dan metafisis, filsafat mahayana terbentuk setelah parinirvana
SB
3.menurut pandangan Hinayana, Nibbana bersifat
individualistik, tetapi bukan suatu penyangkalan melainkan suatu keadaan yg
kekal damai, bahagia, kesucian, menurut Mahayana nibbana adalah sesuatu pencapaian pengetahuan sempurna,
yaitu Prajna paramita atau kebuddhaan.
4.dlm Hinayana tidak terdapat konsep Sunyata dan alaya
vijnana citta yg terdapat dlm aliran Madhyamika dan Vijnnanavada dari Mahayana.
5.dlm Hinayana pengikutnya disebut Sravaka yg
berusddaha menjadi arahat yg akhirnya mencapai nibbana. Sedangkan dlm Mahayana
pengikutnya disebut Bodhisatva yg berusaha untuk mencapai Bodhio Pranidhi Citta
dan Bodhi Prastana Citta untuk mereka
harus berjanji untuk mencapai Bodhi dan akhirnya menjadi Buddha serta berusaha
untuk kesempurnaan di dlm enam paramita
dan dasa bhumi tujuan terakhir mereka adalah menghayati paramatha satya.
6.menurut Hinayana buddha muncul sekali dlm satu kalpa
sedangkan menurut Mahayana setiap mahluk mempunyai sifat kebudhaan yasng
berasal dari Tathagatagarbha, yaitu suatu perpaduan antara sifat buruk dan baik
dan bila sifat buruk telah dinetralisasi maka dia akan menajdi Tathagata.
7.di dlm Hinayana
hubungan antara awam dan sangha sangat erat dan saling mengisi. sedangkan
di dlm Mahayana hubungan awam dg sangha tetap ada namun juga ditekankan
bahwa setiap umat awam juga seorang bodhisatwa.
47. Perbedaan
Budhisme dasar (The Primitiv Buddhism) dg The shcool of Buddhism :
The Primitive
Buddhism yaitu semasa hidupnya SB, The shcool of Buddhism yaitu masa munculnya
aliran-alirana pemikiran dlm agama Buddha hal ini terjadi pada konsili ke
dua/Sangha Samaya II
48. Tokoh-tokoh
Mahayna dan karyanya :
1.Asvagosa (Pembabar Mahayana I/penyair) :
a. Mahayna
sraddhotpada sastra : Berisi ttg kebangkitan keyakinan Mahayana terhadap
bhuta-tathata dan dharma-kaya, yakni prinsip tertinggi yg mrp wahana yg akan
membawa keselamatan bagi yg meyakininya untuk meyeberangi kelahiran dan
kematian menuju nirvana.
b.Buddha-carita
kavya : Berisi kisah riwayat SB serta pujian-pujian terhadap SB.
2.Nagarjuna (Pemikir Buddhis I secara filosofis)
a. Mahapradnaparamita
Sutra : Berisi sunyata, praktek Bodhisattva.
b.Ajaran
kekosongan (Sunyata)
c. Pratitya-samutpada
(perasaan saling bergantungan)
3.Arya Sanga/Asanga (Pelopor Vijnanavada) :
a. Saptadasabhumi
Yogacarabhumi, Alaya Vijana
b.Sutralankara,
Madhantavibhaga Sutra
c. Vajrachedikhasutra,
Yogavibhaga Sastra
d.
Mahayana Samparigraha Sastra
4.Vasubhandhu
(Saudara Asanga) :
a. Abhidharma Kosa,
Dasabumika Sastra
b.Nirvana
Sastra, Vidyamatrasidhi Sastra
c. Sadharmapundarika
Sutra, Aparimitayus Sutra Sastra
d.
Vidyamatrasidhi, karmasidhiprakarana
49. Pokok-pokok
Dasar Ajaran Mahayana ada 5 yaitu :
1.Tri ratna (Buddha, Dhamma, Sangha)
2.4 Kesunyataan Mulia (Catvari Arya
Satyani) dan 8 jalam utama (Hasta Arya Marga)
3.Tiga corak utama (Anitya, Dukkha,
Anatma)
4.Hukum Pratyasamudpada
5.Hukum Karma dan Kelahiran kembali
50. MANTRA
berfungsi membantu dlm penghayatan akan kesatuan antara kosmos dan seseorang yg
mrp suatu proses psikofisik, dlm mengucapkan mantra perlu konsentrasi mendalam
dan meditasi agar mantra memiliki kekuatan.
Terbentuknya
Mantra : Pada mulanya sebuah sutra panjang diringkas jadi beberapa bait
kalimat (Hrdaya), lalu diringkas jadi Dharani yg terdiri dari 1 atau 2 baris
kalimat. Kemudian diringkas jadi mantra yg hanya terdiri dari beberapa suku
kata. Akhirnya mantra bisa diringkas lagi jadi bija mantra (benih mantra) yg
terdiri dari 1 suku kata tunggal.
51. Pandangan
kaum Mahasangika berkenaan dg Vinaya :
Menurut kaum
Mahasangika pandanganya sejalan dg pandangan SB yakni menekankan makna batiniah
ketimbang yg harafiah serta pelaksanaan yg sesuai dg metode jalan tengah.
52. Masa
munculnya Mahayana dan The School of Buddhism-The Primitif of Buddhism
Munculnya
Mahayana dlm sejarah agama Buddha dimulai sejak SB Parinibbana dan hampir
lengkap sejak abad I SM.
The Scool of
Buddism : Masa atau periode munculnya sekolah-sekolah dlm agama Buddha
setelah konsili ke-2 sampai abad I M.
The Primitif of
Buddhism : Masa Buddhism dasar, ketika SB masih hidup di dunia.
53. Latar
belakang munculnya Sarvastivada :
Munculnya
Sarvastivada disebabkan karena Staviravada lebih menekankan pada Sutra Pitaka,
sedangkan kaum Sarvastivada lebih mengutamakan ajaran Abidharma sehingga
perpecahan tak dapat dielakan lagi.
54. Konsep
tentang Sunyata :
Sunyata adalah
suatu kekosongan yg mengandung pengertian filosofis dan dialetik, karena
pengertian kekosongan disini berarti penuh/kepenuhan dan berisi. Jadi
kekosongan bukanlah sesuatu yg nihilistic.
55. Alasan
Gol. Staviravada terhadap Gol. Mahasangika sbg Bhikkhu Papa (amoral) :
Berkenaan dg soal Vinaya yg mungkin dianggapnya memperlunak, tidak bisa
diterima.
Mahasangika menangkis tuduhan tsb dg mengajukan budaya spiritual
Buddhis yaitu menghindari pemanjaan diri yg berlebihan dan penyiksaan diri.
Dikatakan metode jalan tengah pun tercermin dlm sikap SB.
56. Pudgala
Nairatmya dan Dharma-Nairatmya
Secara harafiah
Pudgala-Nairatmya berarti insane/manusia yg tidak mempunyai inti yg kekal,
pengertian ini sesuai dg paham Sarve Dharma Anatma dari SB.
Dharma-Nairatmya
berarti segala alam fenomena tanpa inti yg kekal.
57. Kemunculan
Mahayana sesuai dg Hukum Evolusi Dialetika :
Hukum Evolusi
Dialetika menunjukan bahwa fase yg tumbuh lebih lalu secara potensial sudah
terkandung dlm fase sebelumnya. Kemunculan Mahayana mrp aktualisasi dari makna
hakiki ajaran ajaran SB sebelumnya atau dg kata lain di dalam madzab lainnya
secara potensial sudah terkandung.
58. Deskripsi
Tathagata Menurut Vajrachedika Prajna Paramita Sutra :
Tathagata tidak
dapat dilihat dlm bentuk badan jasmani, sebab apa yg dikatakan oleh Tathagata
sbg bentuk badan jasmani sebenarnya bukan bentuk badan jasmani. Dikatakan bahwa
bentuk-bentuk ciri semuanya bukan sejati, tapi hayalan saja. Jika kita
memandang semua bentuk bukan perwujudan bentuk, barulah dapat mengenal
Tathagata.
59. Bodhisatva
Ditinjau secara Dialetika :
Bodhisatva
ialah makhluk suci sbg calon Buddha yg bertujuan menolong semua makhluk.
Secara
Dialetika tujuan ini mengandung makna bahwa keluar kpd makhluk lain
mengembangkan maitri karuna, tapi ke dalam diri sendiri ia mengembangkan
Vipasyana sehingga kedua tsb menjadi satu kestuan.
60. Samsara
dan Nirvana menurut Filsafat Madyamika dari Nagarjuna :
Menurut
Nagarjuna dikatakan bahwa Samsara dan Nirvana adalah sama, karena apa yg
menjadi batasan Nirvana juga batasan Samsara. Samsara mrp kenyataan di dalam
kehidupan. Nirvana bukanlah sesuatu yg berubah secara obyektif dan yg berubah
suatu kenyataan secara eksistensi, sedangkan keberadaan dan kelangsungan semua
Dharma adalah Sunna.
61. Hubungan Prajna-Karuna dengan Sunnata
Parjna
adalah intuisi yg absolut dan mrp segi trasenden dari Sunnata. Karuna adalah
segi imanen Sunnata yg mrp prinsif aktif dari Sunnata dlm alam semesta.
62. Golongan yg Memunculkan Istilah Hinayana dan Mahayna :
Istilah
Hinayana dan Mahayana muncul dari golongan Mahasangika untuk memperlihatkan
superioritas ajarannya dibandingkan dg pandangan golongan Staviravada.
Sutra-sutranya disebut Agama Sutra terdiri dari : Dhirgagama Sutra,
Madyamagama Sutra, Samyuktagama Sutra dan Ekottarikagama Sutra.
63. Pengertian Bodhisatva Sila :
Bodhisatva
Sila adalah aturan atau disiplin dlm Mahayana untuk melaksanakan aturan
kebodhisatvaan, yg terdiri dari 58 pasal meliputi :
a. Garukapatti (kesalahan besar) terdiri 10 pasal
b.Lahukapatti
(kesalahan ringan) terdiri 48 pasal.
64. 3 Definisi Samvrti Satya (kebenaran umum) menurut
Candra Kirti :
1.Secara
kata-kata yg diartikan bahwa Samvrti menutupi seluruh sifat sesungguhnya dari
benda-benda sehingga mereka terwujud.
2.Hubungan
yg saling berhubungan dari benda-benda, yaitu kerelatifan mereka yg dihubungkan
dg fenomena.
3.Sifat
konfensional/umum seperti apa yg biasanya diterima oleh umum.
65. Konsep Dharmakaya menurut Madyamika dan Yogacara :
Alran
Madyamika mengartika Dharmakaya sbg kekosongan, sedangkan Yogacara mengartikan
sbg yg Absolut.
66. Peranan Asvaghosa terhadap perkembangan Mahayana :
Asvaghosa
adalah tokoh yg berjasa dlm pembabaran kebangkitan keyakinan terhadap Mahayana
, dlm risalahnya yg berjudul “Mahayana Sradhotpada Sutra”. Ia mrp
pembabar Mahayana pertama yg telah menggunakan istilah Mahayana.
67. Isi kitab Vimalakirti
Nirdesa Sastra :
a. Membahas masalah yg berhubungan dg filsafat dan Dharma
SB yg dipandang dari sudut seorang Upasaka bijaksana yg bernama Vimalakirti.
b.Membahas
dan menekankan pengertian ttg pencapaian pembebasan yg dapat dilakukan oleh
setiap orang, asal rela melepaskan keterikatan dunia dan spiritual.
68. Sanghyang Kamahayanikan menurut Dr. Arthur Fitz :
Sanghyang
Kamahayanikan menguraikan ttg 4 hal yaitu :
a. Kehidupan moral dan tingkah laku dari seorang siswa
dlm rangka menyiapkan dirinya untuk kehidupan spiritual. RINGKASAN MAHAYANA
1.Konsili keempat (titik
perkembangan Mahayana)
Tahun 78 SM di
Kashmir dipimpin oleh Vasumitra dan Asvagosa dilaksanakan atas anjuran raja
Kanisha. Mrp titik awal perkembangan Mahayana, dimana dlm konsili 4 ini tidak
dihadiri dari golongan staviravada yg mrp sesepuh dari theravada.
2.Kedekatan Sarvastivada dg perkembangan Mahayana.
a. Subhuti
mrp tokoh penting dlm literatur Prajna Paramitha & tokoh utama dlm tradisi
Sarvastivada.
b.Lalitavistara Kita yg termasuk dlm Sarvastivada, dan
mrp salah satu dari sembilan kitab penting Mahayana
c. Kitab
Prajnaparamitha salah satu kitab penting mahayana, pertama kali dibabarkan oleh
Masjursi di Orissa pusat pengaruh penyebaran Sarvastivada.
3.Sembilan sutra terpenting dlm Mahayana :
1.Sadharma Pundarika sutra
2.Lankavatara sutra
3.Asthasahasrika ptajna paramitha sutra
4.Gadhavyuha sutra
5.Dasabhumika sutra
6.Samadhiraja sutra
7.Thatagataguyaka sutra
8.Lalitavistara sutra
9.Svarnaprabhasa sutra
4.Tiga aspek dasar Mahayana
1.Aspek penafsiran : menafsirkan ajaran-ajaran SB
lebih bersifat progresif dan liberal
2.Aspek cita-cita : kemunculan Mahayana mrp suatu
revolusi cita-cita keselamatan pembebasan/tujuan tertinggi dlm Buddha/.dharma
3.Aspek metodik : metode praktis untuk membimbing
makluk ketujuan akhir kehidupan, penyadaran terhadap yg mutlak.
5.Ciri-ciri Mahayana
1.Mempergunakan bahsa sanserkerta
2.Lebih bersifat religi, metafisi dan filosofis
3.Pencapaian nirvana melalui pengetahuan sempurna
4.Setiap makluk memiliki sifat kebuddhaan yg berasal
dari Thataghatagarbha
5.Semua manusia tergolong bodhisattva
6.Dukkha yg mrp suatu ciri dari kehidupan hanyalah
bersifat maya, ilusi atau suatu konstruksi kesadaran yg absolut
7.Mengajarkan ttg yg absolut
8.Buddha historis seperti Buddha Gotama mrp proyeksi
atau pancaran dari Yg Absolut.
9.Pembebasan tidak hanya tercapai dg usaha sendiri
tapi juga melalui bantuan lain.
10.
Bbercita-cita menjadi bodhisattva untuk membebaskan
setiap makluk, daripada mecapai arahat,
keselamatan pribadi.
6.Doktri Trikaya dan
Hubungannya dg Dhyani Buddha, Dhyani Bodhisatva dan Manussi Buddha :
a. Dharmakaya
: kebenaran yg absolut, tubuh Buddha, asal kebuddhaan.
b.Sambhogakaya : kebenaran absolut, tubuh sinar,
cahaya dan kekuatan buddha.
c. Nirmanakaya
: manifestasi kebenaran absolut, perwujudan dlm tubuh Sakyamuni.
Dhyani Buddha
mrp perwujudan dari Dharmakaya
Dhyani
Bodhisatva mrp perwujudan dari Sambhogakaya
Manussi Buddha
mrp perwujudan dari Nirmanakaya.
7.Dasar munculnya Doktrin
Trikaya (3 tubuh Buddha) yaitu :
a. Inti
dari Dharma itu sendiri yg tidak terbayangkan
b.Kemampuan yg tidak terbatas dan tidak termanifestasi
sbg tubuh.
c. Bermanifestasi,
yakni kebuddhaan yg berwujud duniawi Sakyamuni dan Buddha lain.
8.4 cara Pengungkapan Nirvana
yaitu :
a. Secara
Negatif
1.Amrta (tidak mati/abadi)
2.Tidak berubah, tercipta, dilahirkan, dan tidak
menyebabkan
3.Tanpa akhir, tidak dpt dilenyapkan, tak kenal waktu,
yg luhur
4.Bebas dari penderitaan, kesakitan dan perpindahan
alam.
b.
Secara Positif
1.Kedamaian, ketenangan
2.kebahagiaan abadi
3.kebijaksanaan sempurna
4.kesadaran murni, kesadaran sempurna
5.keamanan
c. Secara
Paradoksa
1.Suatu keadaan dan bukan keadaan
2.Tiada tujuan yg perlu dicapai (makna mutlak)
d.
Secara Simbolik
1.Rumah yg sejuk, pulau di tengah
samudra, pantai seberang
2.Kota suci dan tempat perlindungan
9.Empat janji luhur Bodhisattva yaitu :
1.Menyelamatkan segenap makluk
2.melenyapkan segala keterikatan
3.mengetahui dan mengajar makluk lainnya mencapai
kebenaran.
4.memimpin makluk lainnya mencapai pembebasan.
10. Sad
Paramitha
1.dana(perbuatan luhur ttg beramal)
2.Sila (hidup bersusila0
3.Khsanti (kesabaran)
4.Virya (semangat)
5.Dhyana (samadi)
6.Prajna (kebijaksanaan)
11. Dasa
Paramitha Hinayana
1.Dana
2.Sila
3.Nekkhama (menghindari diri dari nafsu indria)
4.Panna (Kbijaksanaan)
5.Virya
6.Khanti
7.Sacca (kebenaran)
8.Adhitana (tekad yangmantap)
9.Metta (cinta kasih
10. Upekkha
(keseimbangan batin)
12. Dasa
Paramitha Mahayana
1.Dana
2.Sila
3.Khsanti
4.Virya
5.Dhyana
6.Praajna
7.Upaya kausalya (metode u menerangkan dama
8.Pranidana (janji)
9.Bala (kekuatan)
10. Jhana
(ketenagan batin)
13. Pengertian
Bodhicitta :
Bodhicitta
adalah kesadaran Buddha yg dimiliki oleh setiap makhluk. Bodhicitta mrp
pondasi, sumber dari macam munculnya kebaikan, sumber dari usaha dan
kebahagiaan serta sumber dari kesucian, terdiri dari :
1.Bodhi Pranidhi Citta : tingkat persiapan pencapaian
kebuddhaan
2.Boddhi Prastana Citta : tingkat pelaksanaan
sesungguhnya dlm menuju cita-cita.
Tiga kualitas yg
menjadi ciri Bodhisatva
a. Cita-citanya
yg teguh untuk membebaskan setiap makluk
b.pikirannya yg tak tergoyahkan
c. usahanya
yg tak mengenal menyerah
14. Dasabhumi
melalui paramita menuju Samyak Sambodhi :
1.Pramudita
(kebahagiaan) ; Berdana
2.Vimala (murni bersih) ; sila
3.Prabhakari (cemerlang) ; ksanti
4.Arismati
(menyala berkobar-kobar) ; Virya
5.Sudurjaya (tak terkalahkan) ; Dhyana
6.Abhimukti
(menuju bodhi) ; Prajna
7.Durangama (berjalan jauh) ; Upaya Kausalya
8.Acala (teguh tak teregoncangkan) ; Pranidana
9.Sadhumati (pikiran baik) ; Bala
10. Dharmamegha
(mega dhamma) ; Jhana
15. Upaya
Kausalya
Upaya kausalya adalah metode
dlm Mahayana untuk menerangkan dhamma SB, metode ini sifatnya praktis. Misalnya
keetika penyebaran agama Buddha tersebar kedaerah-daerah lain, maka dg tanpa
mengubah nilai spiritual yg terkandung ajaran, digunakan metode yg lincah dan
lunak untuk membimbing umat mencapai pengertian pada Buddha Dharma.
Berbagai macam
cara SB dlm meneranagkan Dhamma, seperti
:
1.Sutra : Kotbah* SB dlm menerangkan dhamma
2.Gatha : Syair* pujaan/ pujian yg mengisahlan
pujaan*.
3.Ittivuttaka : mengisahkan kehidupan lalu para
siswa.
4.Jataka : mengisahkan kehidupan tathagata
5.Adbhuta : mengisahakn kemujizxatan SB serta
bodhisattva
6.Nida : mengisahkan sebab akibat
7.Aupanya : dg perumpamaan yg mudah untuk
menerangkan hal-hal yg sukar dimengerti
8.Geya : syair yg sdsiucapkan untuk
menyimpulkan apa yg telah diterangkan semula serta menitik beratkan artinya
9.Upadesa : menerangkan hal-hal yg sukar
dimengerti dg cara tanya jawab.
Upaya Kausalya memungkinkan
dipergunakan metode yg beragam dan bervariasi, apakah dg bakti puja, pembacaan
doa, upacara agama, pembakaran dupa dan pemasangan lilin serta pembacaan sutra
atau medetasi dsb. Terserah kpd mereka dan kesanggupan umat masing-masing dlm
melakukannya juga termasuk dlm pembabaran dhamma. Upaya kausalya mrp metode yg
praktis dan sesuai dg kondisi dan situasi. Untuk maksud mengembangkan
kebajikan, peningkatan spiritual maupun penyebaran dhamma itu sendiri demi
mencapai cita-cita tinggi.
16. Alaya
Vijnana
Alaya vijnana adalah gudang kesadaran mrp kekuatan
atau energi yg berada dibelakang segala aktivitas manusia . ini mrp endapan
dari berbagai benih karma lampau yg timbul dan berkembang dlm tindakan manusia
berupa kegiatan mentalnya, perasaan, persepsi, kehendak dan yg berhubungan dg
lima skanda, serta pikiran yg berkontak dg dunia luar.
Dari proses itu
timbul kesadaran untuk menjadi suci, alaya vijnana perlu dibebaskan dari
kesadaran yg dualistis, subyek-subyek, paham-paham palsu, pandangan salah,
keterikatan terhadap obyek hingga mencapai kesadaran kedemiokian (tathata),
kesadaran kebuddhaan yg non dualistis, tidak membedakan atau mencapai amala
vijnana yakni kesaran murni, kesadaran yg bebas noda.
Pada garis
besarnya terdapat delapan garis besar
rangkaian kesadaran yg belum suci dan kesadaran yg telah bebas dari noda, yaitu
:
1.Lima kesadaran yg berhubungan dg panca indera :
a. kesadarn visual,
kegiatan yg bergantung pada mata
b.kedasaran
pendengaran, tergantung pada telinga
c. kesadaran
penciuman, tergantung pada hidung
d.
kesadaran pengecapan, tergantung pada lidah
e. kesadaran
sentuhan, tergantung pada kulit
2.Kesadaran pusat indera, yakni mano vijnana atau
kesadaran pikiran pembentuk gagasan, pemikiran.
3.kesadaran pusat pikiran manosvijnana seperti
berpikir, berkehendak, dan berlaku
4.kesadaran gudang ideasi, yakni citta vijnana atau
alaya vijnana. Gudang kesadaran yg mrp sumber dari segenap perwujudan.
5.kesadaran bebas noda, yakni amala vijnana, kesadaran
yg mampu melihat sbg mana adanya, kedemikian, tidak lagi bersifat dualitis,
tidak lagi membedakan.
17. Relief
dlm Candi Borobudur
1.Karmavibhangga : menggambarkan hukum karma
2.Lalitavistara : Menggambarkan kehidupan Buddha
gotama dari lahir-kotbah dhamma I di benares
3.Jatakamala : Mrp kumpulan 34 cerita SB pada
kelahiran lalu, sbg contoh sikap
cita-cita bodhisattva yg mengorbankan diri untuk kebahagian orang banyak
4.Awadana, Yg termasuk jatakanmala berisikan
perbuatan* luhur Bodhisattva
5.Gandhavyuha, mengisahkan sudana serorang putra saudagar dlm pencariannya mencapai
kebenaran dan bertemu dg bodhisattva Maetriya, buddha yg akan datang serta dg
Smanthabadra, dhyani Bodhisattva yg mencerminkan hidupya
6.Bhadracari , sbg penutup gandhavyuha yg menampilkan
sumpah sudan untuk mengikuti dhyani Bodhisattva Samanthabadra sbg teladan hidupnya.
18. Tiga ciri timbulnya gerakan Mahayana
1.Konsepsi ttg kebuddhaan sebagi sari dari alam
fenomena
2.Ide penyelamatan terhadap semua insan dari para
bodhisattva sbg pengganti dari cita* untuk diri sendiri dan pencapaian
kebuddhaan sbg pengganti pencapaian arahat.
3.Metafisikaa ttg sunyat,sesuatu yg absolut
19. Tiga
definisi Samutthi Satya
1.secara kata* diartikan bahwa samutthi menutupi sifat
sesungguhnya dari benda-benda sehingga mereka terwujud
2.hubungan yg saling berhubungan dari benda-benda,
yaitu kerelatifpan mereka. Dlm hal ini dihubungkan dg alam fenomena
3.sifat umum seperti apa yg biasanya yg diterima
secara umum
20. Sepuluh
Garukapatti
1.Membunuh
2.mencuri
3.mengumbar diri dlm hubungan kelamin
4.penyombongan diri palsu
5.berniaga dan minuman keras
6.membuat tuduhan palsu
7.membanggakan diri sendiri
8.mengotori moral
9.kosong dari rasa hati nurani
10. menjelek-jelekan
Sang Triratna
21. Dasa
Kausalyakamma (Kesanggupan untuk menyingkirkan selama-lamanya) :
1.Menyingkirkan pembunuhan
2.menghindari pencurian
3.menghindari perzinahan
4.kedustaan
5.perkataan tidak benar
6.ucapan jahat
7.perkataan tidak bermanfaat
8.nafsu rendah
9.kebencian
10. pandangan
salah atau sesat.
22. Panca
Dhyani Buddha.
1.Vairocana : posisi ditengah dg lambang warna putih
dg mudra Dharmacakra/pemutaran roda dharma.
2.Aksobya : posisi di timur dg lambang warna biru dg
mudra Bhumisparsa/bumi sbg saksi.
3.Ratnasambhava : posisi di selatan dg lambang warna
kuning dg mudra Vara mudra/ memberi anugrah atau dermawan.
4.Amitabha : posisi di barat dg lambang warna merah dg
mudra samadhi/ meditasi.
5.Amoghasidhi : posisi ditengah dg lambang warna hijau
dg mudra abhaya visvavjara/jangan takut.
23. Tiga
Bodhisatva dlm Mahayana :
1.Samanthabadra Bodhisatva : berada di sebelah kiri dg
menuggangi seekor gajah putih melambangkan virya dan kebahagiaan.
2.Avalokitesvara Bodhisatva : berada di tengah melambangkan maitri karuna
3.Manjusri Bodhisatva : berada di sebelah kanan
melambangkan kebiojaksanaan.
24. Pengertian
Bodhicitta menurut Dr. Suzuki
a. Bodhocitta
adalah sesuatu yg terbebas dari segala macam determinasi (ketentuan), terlepas
dari 5 skanda, 12 ayatana dan 18 dhatu. Bodhicitta bukanlah sesuatu yg partikular melainkan universal.
b.Maitri karuna adalah esensi dari bodhicitta, oleh
karena itu para Bodhisatva selalu berlandaskan
hal tersebut di dlm setiap karya*Nya.
c. Bodhicitta
berdoiam di dlm Samata (Persamaan)
diantara semua insan yg berbentuk berupa
apaya (Upaya kaussalya) di dlm pengetrapan semua insan.
25. 4 kualitas dasar dari 4 Bodhisatva dalam
Mahayana:
a. Avalokitesvara
Bodhisatva : sbg lambang welas asih
b.Manjusri Bodhisatva : sbg lambang kebijaksanaan
c. samantabhadra
Bodhisatva sbg lambang kasih dan
kegiatan
d.
ksitigarbha Bodhisatva sbg lambang keagungan
dlm sumpah untuk menolong dan
melepaskan roh* sengsara.
26. Pesamaan
Konfusius dg Taoisme :
a. baik
filsafat konfusius maupun filsafat Tao
mendapata pengaruh inspirasi dari Ying
Cing yaitu sebuah kitab filsafat kuno yg menerangkan alam semesta kemudian dikembangkan
masing-masing.
b.kedua aliran filsafat tersebut menitikberatkan pentingnya arti dari etika moral dan budi
pekerti bagi setiap manusia
c. dlm
filsafat Konfusionisme oran gyang bersusila disebut Cun Ce atau Ku Cu dan orang
yg tidak bersusila disebut orang yg picik. Dlm filsafat Taoisme orang yg baik dan bersusila disebut orang yg
saleh, kedua-duanya mempunyai makna yg sama.
d.
kedua aliran filsafat tersebut menekankan
kelameh-lembutan untuk mengurus, mengatur, dan berhadapn dg dunia ini. Menurut
pandangan filsafat konfusionisme, hanya dg kelembutan dan secara edukatif
manusia dan masyarakat ini dapat diatur. Filsafat Taoisme juga menekankan
kelembutan menaklukan kekerasan.
e. kedua
aliran filsafat tersebut menekankan bahwa setiap manusia yg bijaksana memiliki
pengertian Tien atau Tao harus berusaha memberikan contoh perbuatan yg baik
bagi orang lain.
27. Perbedaan
Konfusius dg Taoisme :
a. pengertian
Tao di dlm konfusionisme berarti jalan yg harus diterapkan ke dlm tingkah laku
dan kehidupan menusia. Pengertian Tao menurut pandangan konfusionisme
adalah sesuatu yg tidak dapat telepas
dari interprestasi kehidupan nyata manusia. Dlm filsafat taoisme pengertia
Tao menjadi sesuatu yg absolut, sesuatu
yg alamiah dans sesuatu yg metafisik.
b.Metode pemikiran konfisionisme adalah mengambil
jalan tengah. Segala sesuatu diterangkan secvara realistis, sebaliknya di dlm
filsafat taoisme menggunakan metode pemikiran dialetika secara ilmiah.
c. pemikiran
filsafat konfusionisme lebih ditekankan kpd pelaksanaan Yu Wei yaitu suatu
tindakan atau pelaksanaan yg dibuat di dlm masyarakat. Sebaliknya, pandangan
filsafat Taoisme selalu ditekankan pada pelaksanaan Wu Wei.
d.
Cita-cita dari kaum konfusionisme adalah kedudukan di
tengah* masyarakat dan dg demikian akan diusahakan keharmobnisan hidupnya
sendiri dan hidup seperti kaum pertapa dg tidak mengganggu orang lain.
e. pengertian
rasa kemanusiaan, rasa solidaritas, rasa sopan santun, kebijaksanaan dan rasa
dapat dipercaya di dlm filsafat konfusionisme diterangkan secara realistis
sebaliknya di dlm Taoisme pengetian tersebut
harus diperoleh dg cara bersatu dg alam dan dilakukan tidak dibuat-buat.
28. Perbedaan
Konfusionisme dg Buddhisme :
a. kedudukan
sosial serat prestise seseorang di tengah-tengah masyarakat menurut pandangan
Konfusionisme sangatlah diperhatikan, menurut pandangan Buddhisme seseorang
hendaknya rajin-rajin berusaha untuk membersihkan batinnya dan berusaha
mencapai kesucian dg melepaskan diri dketerikatan sosial.
b.di dlm filsafat konfusionisme ditekankan
hendaknya manusia bertingkah laku secara
manusiawi, manusia dapat mencintai perdamaian keadilan, kebahagiaan, kesenangan
tetapi manusia juga dapat marah dan tidak suka terhadap kelaliman, kecurangan
dan kekurang-ajaran. Di dlm
Buddhisme ditekankan bahwa hendaknya
manusia mengembangkan cinta kasih dan welas asih yg tek terbatas terhadap semua
mahluk.
c. di
dlm filsafat konfisionisme tidak
terdapat keterangan* ttg dewa* dan mahluk-mahluk lain yg terdapat di dlm
filsafat buddhis. Filsafat konfusionisme membahas manusia dan dunia ini saja.
29. Persamaan
Konfusius dg Buddhisme :
a. Kendatipun kedua aliran filsafat tersebut datang dari
daerah kebudayaan yg sama sekali lain, kedua aliran filsafat tersebut mempunyai
banyak persamaan di dlm pandangan tetika, moral, tata susila dan filsafat
hidup.
b.Kedua aliran filsasfat tersebut sama-sama
digolongkan pada pemikiran teistik yg impersonal, ttg pandangan ketuhanan yg
bersifat tidak pribadi. Dan dlm konfusius dijadikan dsebagai pengertian yg
absolut (Tien/Tian) dan dlm Buddhis sbg Sunyata atau Adi Buddha, Dharmakaya,
Bhtakoti, Dharmadhatu dan Tathata.
c. kendatipun
pada mulanya terdapat perselisihan dan pendapat, kedua aliran tersbut sama-sama
menekankan bahwa setiap manusia harus mengolah dirinya sendiri, harus melatih
batinnya sendiri dan harus memulai dari dirinya sendiri dan berusaha untuk
mencapai kesempurnaan.
d.
kedua aliran filsafat tersebut sama-sama menentang
kekerasan, di dlm konfusius setiap menusia harus menekankan sifat myang
manusiawi, sedangkan di dlm Buddhis setiap mahluk untuk dapat menjadi Buddha
harus mengembangkan maitri karuna.
e. kedua
aliran ini sama-sama menekankan bahwa setiap manusia dapat mencapai
kesempurnaan berkat usaha yg tekun dan waktu yg lama. Di dlm konfusius
dikatakan bahwa manusia bisa menjadi suci dan sempurna seperti para bijaksana
jaman dahulu, dan di dlm Buddhis dikatakan bahwa setiap manusia dapat menjadi
buddha, karena pada diri manusia terdapat benih kebuddaan.
30. Persamaan
Taoisme dg Buddhisme
a. Sama-sama
memandang dan menghargai ttg etika moral tata susila dan filsafat hidup.
b.kedua aliran ini sama-sama digolongkan dlm pemikiran
yg teistik yg impersonal, yaitu pengetian Tiuha
Yg maha esa yg tidak berpribadi. Dlm Tao kebenaran yg absolut dan Tuhan
yg maha esa sbg Tao, sedangkan dlm Buddhis tuhan yg maha esa sbg senyata atau
adi Buddha, Dharmakaya, Bhutakoti Dharmadatu dan Tathata.
c. bila
di dlm Tao diajarkan untuk bertindak secara wu wai terhadap masalash sosial dan
keruwetan, sedangkan dlm Buddhis dianjurkan untuk meninggalkan kehiduopoan
duniawi dan menjadia pertapa Samana atau Bhikkhu, sehoingga sama-sama agar
jangan terlibat kpd masalah-masalah sosial yg membingungkan dan tidak membawa
kpd kebahagiaan dan pencerahan.
d.
sama-sama menentang kekerasan, serta menekankan bahwa
kebencian sebaiknya dibalas dg kasih
sayang dan kelembutan.
e. kedua
aliran ini sama-sama menekankan bahwa setiap manusia dapat mencapai
kesempurnaan berkat usaha yg tekun dan waktu yg lama. Dlm Taoisme bahwa manusia
dapat menjadi suci bila bergabung dg alam semesta vberdasarkan latihan yg
tekun, dan di buddhis dikatakan bahwa setiap manusia dapat menjadi Buddh,
karena pada diri manusia terdapat benih kebudhaan.
31. Perbedaan
Taoisme dg Buddhisme
a. di
dlm filsafat Taoisme kendatipun terdapat pemikiran filsafat yg tebal secara
metafdisik dan mistik tidak terdapat penjabaran alam-alam kehidupan sebagaimana
yg dijabarkan dlm filsafat Buddha.
b.di dlm filsafat Taoisme hasil pencapaian
kesempurnaan seseorang berkat latihan dan pengolahan batin hanya dikaitkan dg
pelupaan diri serta penggabungan di alam semesta. Sedangkan dlm Buddhis
pencapaian pengolahan batin dijabarkan dlm tingkatan Jhana atau Dhyana Marga
serta Phala.
32. Perbedaan
Buddhisme di Cina dan Buddhisme Cina
a. Buddhisme
di Cina adalah bentuk Buddhisme yg terkait pada tradisi India dan tidak begitu
berperan dalam perkembangan filsafat Cina, oleh aliran Vijnanavada.
b.Buddhisme Cina adalah bentuk Buddhisme yg dekat dg
pemikiran Cina, oleh aliran Madhyamika (Jalan Tengah)
33. Aliran-Aliran
dalam Mahayana :
1.Kelompok Hinayana
a. Abhidhrama Kosa
b.Satyasiddhi
2.Kelompok Mahayana
a. Yogacara
(Vijnanavada)
b.Tri-Sastra
(Madhyamika)
c. Avatamsaka
d.
Thien Tai
e. Tantra
f. Chan (Zen-Dhyana)
g.Sukhavati
h.Nichiren
i. Vinaya
34. Aliran
Abhidharma-Kosa
Pelopor : Vasubandhu
Inti ajaran :
Penyelidikan Abhidharma, Menekankan bahwa segala macam sankhara dan alam
fenomena berada atau bereksistensi, bukan hanya sekedar nama, walaupun semua itu dicengkeram oleh Anitya, Dukkha dan
Anatman.
Tinjauan filosofis :
Sankhara dan alam fenomena berada atau bereksitensi bukan sekedar nama,
walaupun sankhara dicengkeram oleh tilakkhana.
Berkembang di Tiongkok dan Jepang
35. Aliran
Satyasiddhi (Aliran Nihilistik)
Berdasarkan
karya Harivarman ; Sastrasiddhi Sastra
Inti ajaran :
Menyangkal adanya eksistensi sankhara dan alam fenomena.
Tinjauan
filosofis : kekosongan dari setiap eksitensi dan alam fenomena, aku dan dhamma
adalah kosong, tanpa inti yg kekal.
Berkembang
di India dan Jepang
36. Aliran
Yogacara (Vijnanavada)
Pelopor :
Asanga, Vasubandhu dan siswa Maitreyanatha
Inti ajaran :
1.Membabarkan ajaran ideasi semata (Vijnana-matra)
yaitu segalanya adalah konstruksi mental atau kesadaran belaka.
2.Menguraikan 10 corak khusus mahayana (Kitab
Mahayana-samparigraha) ;
a. Gudang
kesadaran (Alaya Vijnana) f.
Moralitas
b.Ideasi-semata (Vijnana-matra) g. Meditasi
c. Pencapaian
wawasan ttg ideasi semata h.
kebijaksanaan
d.
6 paramita i.
pengetahuan tak membedakan
e. 10
dasabumi j. Trikaya
3.Menganalisa obyek-obyek mental dan fenomena
Lima kelompok
Vijnanavada :
a. 8
Citta Dhamma
b.51 cetasika Dhamma
c. 11
rupa dhamma
d.
24 citta viprayukta sankhara
e. 6
asankhata dhamma
Berkembang di
Jepang oleh Dosho (628-700)
37. Aliran
Madyamika (Tri-Sastra/Sunyavada)
Pelopr
: Nagarjuna dan Arya Dewa (Abad I-II), Buddhapalita-Bhavaviveka,
Candrakirti-Santidewa.
Aliran ini di
Tiongkok dipelopori : Kumarajiva (Abad V)
Inti ajaran :
a. Menyangkal
yg keliru dan menegakan yg benar.
b.Penekanan pada arti penting terhadap smavrtisatya
dan paramartha-satya (Semua kebenaran umum bila dilihat secara umum adalah
benar, tapi dilihat secara kebenaran akhir adalah tidak benar).
c. 8
metode untuk menyangkal secara dialetika, yaitu : Tidak dilahirkan, tidak
lenyap, tidak langgeng, tidak putus, tidak sama, tidak berbeda, tidak dating
dan tidak pergi.
Tri-Sastra
(3 buah sastra) dalam aliran ini adalah :
1.Madhyamika Karika karya Nagarjuna
2.Dvadasa-dvara karya Nagarjuna
3.Sastra-Sastra karya Arya Deva.
Metode
dialetika Nagarjuna (Prasangavakya) yaitu : Suatu argumen penyusutan sampai
kemustahilan, untuk mencapai pada suatu posisi madya yg bebas dari semua nama
dan ciri dilaur semua pikiran dan ucapan.
Berkembang di
Tiongkok, Cina, Tibet, Korea dan Jepang
38. Aliran
Avatamsaka (Lingkaran Bunga)
Pelopor :
B. Sien Sou (577-640 Masehi) di Tiongkok
Inti ajaran :
1.Kesadaran manusia itu pada dirinya sendiri telah
sempurna dan identik dg Buddha.
2.Buddha dan segala yg berada adalah satu dan sama
3.Segala yg terdapat dalam dunia ini saling
pengaruh-mempengaruhi tergantung dan terkondisi, tapi sesungguhnya itu satu dan
satu itu adalah realitas yg mutlak.
4.Penekanan pada pengertian Dharmadhatu sbg kebenaran
akhir atau mutlak searti dg Tathagatagarbha (Rahim-Thatahagata) yakni apa yg
membungkus atau menyembunyikan Buddha.
5.Pengertian terhadap dasabhumi
Ciri khas
aliran ini : Adanya pembagian waktu dan kelompok serta penggolongan berbagai
tingkatan aspek ajaran Buddha Vairocana (Avatamsaka Sutra).
Lima penggolongan ajaran SB dlm Avatamsaka.
1.Aliran Hinayana
2.Aliran Mahayana permulaan
3.Aliaran akhir Mahayana
4.Aliran Mahayana diterangkan scara serentak (tanpa
kata-kata)
5.
Aliran Mahayana yg diterangkan secara sempurna
Lima
pembagian waktu dan penggolongan aspek ajaran Buddha dlm Avatamsaka :
a. Aliran
Hinayana : : mengenai Catur agamas Sutra
sertaAbhidhammakosa
b.Ajaran Mahayana permulaan yg terbagi dua bagian :
1.Yogacara/vijnanavada; adanya golongan ichantika yg tidak memliki Buddha Svabava (benih
kebudhaan) sehingga tidak dapat menjadi
Buddha.
2.Aliran Trisastra,
yg menekankan pada
penyangkalan pada semua elemen Dharma (dharma sunyata) dan menendaskan bahw asemua mahluk mempunyai benih kebuddhaan.
c. Ajaran
akhir mahayana dg menekankan pada dharma
tathata dan menegaskan bahwa semua insan dapat mencapai samyaksambuddha dan menjadi Buddha.
d.
Ajaran mahayana yg diterangkan tanpa kata-kata, dg latihan yg teki\un tanpa banyak kata-kata serta menembus lsila, samadhi dan akhirnya
mencapai prajna (termasuk aliran zen.
e. Aliran
mahayana yg diterangkan dg sempurna dan harmonis, ada dua golongan ;
1.Ekayana dari Avatamsaka, ini diajarkan dg metode yg sama serta
sejajar dg triyana yaitu : Hinayana, mahayana yg bertahap, dan
mahayana/ajaran pelaksanaan segera
mahayana.
2.Ekayana
dari Avatamsaka yg berdiri sendiri, disini ajarannya lebih tinggi daripada yg lain serta adanya
keharmonisan yg total dari ekayana.
Enam sifat
khusus dalam Avatamsaka :
1.Universalitas , tampak dlm lima skhandha
2.kekhususan, organ-organ yg ada berdaya tidak sama
3.keserupaan organ-organ serupa dan saling berhubungan
dlm satu organisme
4.keanekaragaman setiap organ memiliki hubungan
tertentu dg keseluruhan
5.gabungan semua organ berkerja sama saling melengkapi
6.perbedaan, setiap organ berkedudukan khusus dan
melakukan fungsinyaa yg memperbedakan.
Berkembang di
Tiongkok.
39. Aliran
Thien Tai (Nama Gunung Thien Tai di
Tiongkok)
Pelopor : B. Ce
Khai (531-597), Hui Wen dan Hui She
Berpedoman :
Saddharma Pundarika Sutra, Amitartha Sutra, Nirvana, Maha Parjnaparamita Sutra,
Mahayana Sradhotpada Sastra.
Inti ajaran :
1.Setiap insan dapat mencapai kebuddhaan.
2.Segala sesuatu yg bersyarat tidak kekal (Anitya)
3.Segala sesuatu yg bersyarat adalah penderitaan
(Dukha)
4.Segala Dharma/semua unsur tanpa aku (Anatman)
5.Nirvana adalah ketenangan abadi atau keadaan sejati
6.Semua unsur ditandai dg 10 corak kedemikian
(Tathata) ;
“Bentuk
demikian, sifat, wujud, kekuatan, perilaku, sebab, syarat, hasil, pahala dan
awal-akhir”.
7.Tiga kebenaran ; Kebenaran kosong, kesementaraan dan
kebenaran tengah.
8.Mengemukakan 10 tingkatan alam ;
“Buddha,
Bodhisatva, Pratyeka Buddha, Sravaka, Devata, Manusia, Asura, Preta, Alam Binatang
dan Penghuni Neraka”.
8 metode pengajaran
sebelum dan sesudah masa Saddharmapundarikka
dlm Tien tai :
- sebelum :
1.Metode menerangkan secara seketika
2.metode menerangkan secara perlahan-lahan
3.metode yg sifatnya tersembunyi
4.metode pengajaran secara mistik
- Sesudah
5.Pelajaran tripitaka
6.pelajaran persatuan
7.pelajaran yg dirincikan
8.pelajaran keharmonisan agung
Lima
pembagian waktu menurut Tien Tai :
1.Periode Avatamsaka : 3-7 hari SB menerangkan dharma
yg amat sulit dipahami oleh umat awam.
2.Periode agama sutra : selama 12 tahun SB menerangkan
dharma yg mudah ddipahami oleh umat awam
3.periode Vaipulya sutra : selama delapan tahun SB
menerangkan ajaran yg tercaantum dlm Lankavatara sutra, vimala kirti, nirdesa
sutra, svarnaprabhasa sutra.
4.periode prajna paramitha sutra : selama 22 tahun SB
menerangkan Mahaprajnaparamitha.
5.Periode Sadharmapundarika sutra : selama 8 tahun SB
menerangkan Sadharma Pundarika sutra, tetapi sebelum Parinibbana menerangkan
Mahaparinirvana sutra.
Berkembang di
Asia Timur, Tiongkok, Korea, Jepang dan Vietnam.
40. Aliran
Tantra
Pelopor : Subhakarasinha,
Vajarabodhi dan Amoghavajra
Inti ajaran :
3.Menekankan praktek mistik dalam usahanya mencapai
persatuan dg kosmos dan melalui sarana-sarana seperti sikap tubuh, konsentrasi
pada ucapan dan pikiran yg dibantu dg symbol
religius lainnya.
4.Menekankan pada pengalaman pencerahan dg symbol 3
tubuh serta pentingnya kesadaran.
5.Menekankan praktik mistik dg 3 aspek ; Mudra (Sikap
tubuh dg jari-berjalin), Dharani (syair-mistik)-Mantra (Sabda-mistik) dan Konsentrasi
(Yoga).
Empat mandala dlm tantra
1. Maha
Mandala, gambar tempat kediaman para buddha dan makluk lainnya
2. Samaya
mandala : juga tempat kediaman para Buddha dan makluk lainnyaa ditambah dengan
benda-benda duniawi
3. Dharma
mandala: berbentuk bija aksara melambangkan para dewa dan ariya lainnya
4. karma
mandala gambar dari figur-figur buatan misalnya arca.
Empat macam aliran tantra
1. Kriya
Tantra, bersifat keupacaraan dan bakti, keyakinan (saddha) lebih menonjol
dibandingkan prajna
2. Carya
Tantra, keyakinan dan prajna seimbang
3. Yogatantra,
dlm tingkat ini, proses kontenplatidf dan analitik lebih berkembang, serta
tumbuhnya perasaan kesamaan.
4. Anuttarayogatantra,
penyadaran mistik akan kenyataan bahwa nirwana dan samsara itu identik, yg
memuncak dlm rasa kesamaan mutlak
TIga periode
perkembangan Tantra Tibet :
a. Masa
poermulaan
b.Masa pertengahan
c. masa
permulaan gelar Dalai Lama di abad XVII hingga sekarang.
Berkembang di
Tiongkok, Jepang, Tibet.
41. Aliran
Chan (Zen)
Pelopor :
Bodhi-dharma di Tiongkok
Inti filsafat
atau ajaran :
1.Dia yg melihat Dhamma, melihat Buddha
2.Terangi hati dan lihatlah karakter diri sendiri
3.Pengertian ttg sunyata
4.Sesuatu yg diajarkan dilaur kata-kata dan
disampaikan dari hati ke hati.
Sumber
literature Zen antara lain :
1.Sutra Altar : ttg catatan dialog Zen dg Master Hui
Neng
2.Sutra Intan : Pikiran jangan melekat pada apapun.
3.Lankavatara Sutra :
pikiran, kebuddhaan, kekosongan
Arti kata
ZEN : Bunyi bhs Jepang untuk mengucapkan huruf Ch’an dari bhs
Tiongkok (Kanji), sedangkan Ch’an adalah perubahan bunyi dari Ch’an-An yg
berasal dari kata Sansekerta yg berarti Dhyana.
Dhyana/Zen
scr harafiah berarti duduk bersila dg badan tegak lurus seraya memusatkan
pikiran (bermeditasi).
SATORI
: Sadar dlm arti yg umum. Satori
mrp intisari dari Zen yaitu pengertian yg baru terhadap kehidupan dan semua
masalah duniawi.
Terbebasnya
pikiran dari pandangan dualisme yg begitu terbiasa dan melekat pada pikiran.
KOAN : - Bunyi bhs Jepang untuk mengeja kata “Kung An” dari
bhs Tionghoa yg secara harafiah “Kung” berarti umum dan “An” berarti masalah.
- Mrp Kata-kata yg harus dimengerti
berdasarkan penghayatan.
- Mrp Ekspresi yg dipakai oleh kaum Zen,
baik bhikhsu maupun upasaka untuk menerangkan sesuatu yg harus dihayati
berdasarkan pengalaman hidupnya.
Enam Patriach dlm
zen :
a. Patriach I :
Bodhidharma (wft 532)
b.Patriach
II : Hui Khe (487 – 593)
c. Patriach III :
Sheng Chan (wft 606)
d.
Patriach IV : Tao Sin (580-651)
e. Patriach V : Hung
Jen (601-674)
f. Patriach VI : Hui
Neng (638- 713)
Keyakinan
dalam Zen Buddhisme :
Keyakinan Zen
adalah pendekatan diri terhadap nilai-nilai yg absolut (TYME) yg termanifestasi
di dalam Dharma, tapi bukan sesuatu yg digembar-gemborkan yg terpenting
penembusan terhadap nilai-nilai hidup ini.
42. Aliran
Sukhavati
Pelopor :
Bodhiruci (503-535)
Berpedoman :
Amitabha Sutra, maha Sukhavati Vyuha dan Amitayus Dhyana Sutra.
Inti ajaran
: Menitikberatkan bhakti terhadap
Amithaba Buddha yg berdiam di Sukhavati.
Dikatakan : ”Dia yg menyebut Namo amitabha Buddha dg kasih saying
dan welas asih kpd semua makhluk, semasa hidupnya tekun menyebut Namo Amitabha
Buddha dan menerapkan Pancasila Buddhis serta melaksanakan maitri Karuna, maka
ia akan terlahir di alam Sukhavati pada kehidupan sekarang maupun mendatang.
Berkembang di
Tiongkok, Jepang.
43. Aliran
Nichiren
Pelopor : B.
Nichiren Daishonin (1222-1282)
Berpedoman :
1.Muryogikyo (Amirtartha S) ; Dharmagathayasa.
2.Hokkekyo (Sadharmapundarika S) ; Kumarajiva
3.Nehankyo (Nirvana S) ; Than Wu Chien
4.Wimukyo (Vimalakirti Nirdesa Sura)
Inti ajaran :
1.Memandang dunia yg penuh penderitaan dg tidak
bersikap pesimis-negatif melainkan dinamis- positif.
2.Mengajarkan 3 Hukum rahasia/gaib yaitu :
a. Gohonzo (Obyek
sacral untuk pemujaan symbol)
b.Daimoko
(Pembacaan mantra agung)
c. Kaidan
(Penyembahan/pentahbisan)
44. Aliran
Vinaya
Pelopor : B.
Tao Hsu An (Abad VI M) pd Dinasti Tang
Inti ajaran :
Menguraikan peraturan, terdiri dari 4 sumber Vinaya (Catuh-Vinaya) :
1.Sarvastivada vinaya yg diterjemahkan kedlm bahasa
Thionnghoa antara tahun 404-406 M, oleh Punyatara dan terdiri atas 61 ciian.
2.Dharmagupta vinaya yg diterjemahkan kedlm bahasa
Thionghoa antaraa tahun 405 M, oleh Buddhayasa dan terdiri atas 60 Ciian
3.Mahasanghika vinaya yg diterjemahkan kedlm bahasa
thionghoa antara tahun 405 M, oleh Buddhabhadra dan terdiri atas 40 ciian
4.Mahisasaaka vinaya yg diterjemahkan kedlm bahasa
Thionghoa antara tahun 423 M, oleh Buddhajiwa dan terdiri atas 30 ciian..
45. Pokok-pokok
ajaran Mahayana ;
a. Ttg
yg absolut dan Trikaya
b. Sunya-sunyata
c. Samvrti
satya dan paramartha satya
d. Pudgala
nairatmya dan Dharma nairatmya
e. Nirvana
dan samsara
f. Bodhiosatva
dan sad paramita
g. Dasa
bhumi dan upaya kausalya
h. Dharmadhatu,
Bhutakoti dan Tathata
i.
Alam kehidupan dan jalan keselamatan
j.
Alam
46. Persamaan
dan Perbedaan Mahayana Dengan Hinayana
Persamaan
:
a. untuk
melepaskan diri dan mengikis dari lobha, dosa dan moha.
b.4 kebenaran mulia dan 8 jalan utama
c. segala
sesuatu yg bersifat fenomena adalah tidak kekal dan tanpa inti yg kekal.
d.
hukum sebab akibat yg saling bergantungan, hukum karma
dan kelahiran kembali.
Perbedaan
:
1.Hinayana menggunakan bahasa Pali dan Sansekerta
campuran sedangkan Mahayana menggunakan bahasa sansekerta murni.
2.HInayana adalah sesuatu yg bersifat etika, moralitas
dan sejarah, sedangkan di dlm Mahayana
bersifat religi dan metafisis, filsafat mahayana terbentuk setelah parinirvana
SB
3.menurut pandangan Hinayana, Nibbana bersifat
individualistik, tetapi bukan suatu penyangkalan melainkan suatu keadaan yg
kekal damai, bahagia, kesucian, menurut Mahayana nibbana adalah sesuatu pencapaian pengetahuan sempurna,
yaitu Prajna paramita atau kebuddhaan.
4.dlm Hinayana tidak terdapat konsep Sunyata dan alaya
vijnana citta yg terdapat dlm aliran Madhyamika dan Vijnnanavada dari Mahayana.
5.dlm Hinayana pengikutnya disebut Sravaka yg
berusddaha menjadi arahat yg akhirnya mencapai nibbana. Sedangkan dlm Mahayana
pengikutnya disebut Bodhisatva yg berusaha untuk mencapai Bodhio Pranidhi Citta
dan Bodhi Prastana Citta untuk mereka
harus berjanji untuk mencapai Bodhi dan akhirnya menjadi Buddha serta berusaha
untuk kesempurnaan di dlm enam paramita
dan dasa bhumi tujuan terakhir mereka adalah menghayati paramatha satya.
6.menurut Hinayana buddha muncul sekali dlm satu kalpa
sedangkan menurut Mahayana setiap mahluk mempunyai sifat kebudhaan yasng
berasal dari Tathagatagarbha, yaitu suatu perpaduan antara sifat buruk dan baik
dan bila sifat buruk telah dinetralisasi maka dia akan menajdi Tathagata.
7.di dlm Hinayana
hubungan antara awam dan sangha sangat erat dan saling mengisi. sedangkan
di dlm Mahayana hubungan awam dg sangha tetap ada namun juga ditekankan
bahwa setiap umat awam juga seorang bodhisatwa.
47. Perbedaan
Budhisme dasar (The Primitiv Buddhism) dg The shcool of Buddhism :
The Primitive
Buddhism yaitu semasa hidupnya SB, The shcool of Buddhism yaitu masa munculnya
aliran-alirana pemikiran dlm agama Buddha hal ini terjadi pada konsili ke
dua/Sangha Samaya II
48. Tokoh-tokoh
Mahayna dan karyanya :
1.Asvagosa (Pembabar Mahayana I/penyair) :
a. Mahayna
sraddhotpada sastra : Berisi ttg kebangkitan keyakinan Mahayana terhadap
bhuta-tathata dan dharma-kaya, yakni prinsip tertinggi yg mrp wahana yg akan
membawa keselamatan bagi yg meyakininya untuk meyeberangi kelahiran dan
kematian menuju nirvana.
b.Buddha-carita
kavya : Berisi kisah riwayat SB serta pujian-pujian terhadap SB.
2.Nagarjuna (Pemikir Buddhis I secara filosofis)
a. Mahapradnaparamita
Sutra : Berisi sunyata, praktek Bodhisattva.
b.Ajaran
kekosongan (Sunyata)
c. Pratitya-samutpada
(perasaan saling bergantungan)
3.Arya Sanga/Asanga (Pelopor Vijnanavada) :
a. Saptadasabhumi
Yogacarabhumi, Alaya Vijana
b.Sutralankara,
Madhantavibhaga Sutra
c. Vajrachedikhasutra,
Yogavibhaga Sastra
d.
Mahayana Samparigraha Sastra
4.Vasubhandhu
(Saudara Asanga) :
a. Abhidharma Kosa,
Dasabumika Sastra
b.Nirvana
Sastra, Vidyamatrasidhi Sastra
c. Sadharmapundarika
Sutra, Aparimitayus Sutra Sastra
d.
Vidyamatrasidhi, karmasidhiprakarana
49. Pokok-pokok
Dasar Ajaran Mahayana ada 5 yaitu :
1.Tri ratna (Buddha, Dhamma, Sangha)
2.4 Kesunyataan Mulia (Catvari Arya
Satyani) dan 8 jalam utama (Hasta Arya Marga)
3.Tiga corak utama (Anitya, Dukkha,
Anatma)
4.Hukum Pratyasamudpada
5.Hukum Karma dan Kelahiran kembali
50. MANTRA
berfungsi membantu dlm penghayatan akan kesatuan antara kosmos dan seseorang yg
mrp suatu proses psikofisik, dlm mengucapkan mantra perlu konsentrasi mendalam
dan meditasi agar mantra memiliki kekuatan.
Terbentuknya
Mantra : Pada mulanya sebuah sutra panjang diringkas jadi beberapa bait
kalimat (Hrdaya), lalu diringkas jadi Dharani yg terdiri dari 1 atau 2 baris
kalimat. Kemudian diringkas jadi mantra yg hanya terdiri dari beberapa suku
kata. Akhirnya mantra bisa diringkas lagi jadi bija mantra (benih mantra) yg
terdiri dari 1 suku kata tunggal.
51. Pandangan
kaum Mahasangika berkenaan dg Vinaya :
Menurut kaum
Mahasangika pandanganya sejalan dg pandangan SB yakni menekankan makna batiniah
ketimbang yg harafiah serta pelaksanaan yg sesuai dg metode jalan tengah.
52. Masa
munculnya Mahayana dan The School of Buddhism-The Primitif of Buddhism
Munculnya
Mahayana dlm sejarah agama Buddha dimulai sejak SB Parinibbana dan hampir
lengkap sejak abad I SM.
The Scool of
Buddism : Masa atau periode munculnya sekolah-sekolah dlm agama Buddha
setelah konsili ke-2 sampai abad I M.
The Primitif of
Buddhism : Masa Buddhism dasar, ketika SB masih hidup di dunia.
53. Latar
belakang munculnya Sarvastivada :
Munculnya
Sarvastivada disebabkan karena Staviravada lebih menekankan pada Sutra Pitaka,
sedangkan kaum Sarvastivada lebih mengutamakan ajaran Abidharma sehingga
perpecahan tak dapat dielakan lagi.
54. Konsep
tentang Sunyata :
Sunyata adalah
suatu kekosongan yg mengandung pengertian filosofis dan dialetik, karena
pengertian kekosongan disini berarti penuh/kepenuhan dan berisi. Jadi
kekosongan bukanlah sesuatu yg nihilistic.
55. Alasan
Gol. Staviravada terhadap Gol. Mahasangika sbg Bhikkhu Papa (amoral) :
Berkenaan dg soal Vinaya yg mungkin dianggapnya memperlunak, tidak bisa
diterima.
Mahasangika menangkis tuduhan tsb dg mengajukan budaya spiritual
Buddhis yaitu menghindari pemanjaan diri yg berlebihan dan penyiksaan diri.
Dikatakan metode jalan tengah pun tercermin dlm sikap SB.
56. Pudgala
Nairatmya dan Dharma-Nairatmya
Secara harafiah
Pudgala-Nairatmya berarti insane/manusia yg tidak mempunyai inti yg kekal,
pengertian ini sesuai dg paham Sarve Dharma Anatma dari SB.
Dharma-Nairatmya
berarti segala alam fenomena tanpa inti yg kekal.
57. Kemunculan
Mahayana sesuai dg Hukum Evolusi Dialetika :
Hukum Evolusi
Dialetika menunjukan bahwa fase yg tumbuh lebih lalu secara potensial sudah
terkandung dlm fase sebelumnya. Kemunculan Mahayana mrp aktualisasi dari makna
hakiki ajaran ajaran SB sebelumnya atau dg kata lain di dalam madzab lainnya
secara potensial sudah terkandung.
58. Deskripsi
Tathagata Menurut Vajrachedika Prajna Paramita Sutra :
Tathagata tidak
dapat dilihat dlm bentuk badan jasmani, sebab apa yg dikatakan oleh Tathagata
sbg bentuk badan jasmani sebenarnya bukan bentuk badan jasmani. Dikatakan bahwa
bentuk-bentuk ciri semuanya bukan sejati, tapi hayalan saja. Jika kita
memandang semua bentuk bukan perwujudan bentuk, barulah dapat mengenal
Tathagata.
59. Bodhisatva
Ditinjau secara Dialetika :
Bodhisatva
ialah makhluk suci sbg calon Buddha yg bertujuan menolong semua makhluk.
Secara
Dialetika tujuan ini mengandung makna bahwa keluar kpd makhluk lain
mengembangkan maitri karuna, tapi ke dalam diri sendiri ia mengembangkan
Vipasyana sehingga kedua tsb menjadi satu kestuan.
60. Samsara
dan Nirvana menurut Filsafat Madyamika dari Nagarjuna :
Menurut
Nagarjuna dikatakan bahwa Samsara dan Nirvana adalah sama, karena apa yg
menjadi batasan Nirvana juga batasan Samsara. Samsara mrp kenyataan di dalam
kehidupan. Nirvana bukanlah sesuatu yg berubah secara obyektif dan yg berubah
suatu kenyataan secara eksistensi, sedangkan keberadaan dan kelangsungan semua
Dharma adalah Sunna.
61. Hubungan Prajna-Karuna dengan Sunnata
Parjna
adalah intuisi yg absolut dan mrp segi trasenden dari Sunnata. Karuna adalah
segi imanen Sunnata yg mrp prinsif aktif dari Sunnata dlm alam semesta.
62. Golongan yg Memunculkan Istilah Hinayana dan Mahayna :
Istilah
Hinayana dan Mahayana muncul dari golongan Mahasangika untuk memperlihatkan
superioritas ajarannya dibandingkan dg pandangan golongan Staviravada.
Sutra-sutranya disebut Agama Sutra terdiri dari : Dhirgagama Sutra,
Madyamagama Sutra, Samyuktagama Sutra dan Ekottarikagama Sutra.
63. Pengertian Bodhisatva Sila :
Bodhisatva
Sila adalah aturan atau disiplin dlm Mahayana untuk melaksanakan aturan
kebodhisatvaan, yg terdiri dari 58 pasal meliputi :
a. Garukapatti (kesalahan besar) terdiri 10 pasal
b.Lahukapatti
(kesalahan ringan) terdiri 48 pasal.
64. 3 Definisi Samvrti Satya (kebenaran umum) menurut
Candra Kirti :
1.Secara
kata-kata yg diartikan bahwa Samvrti menutupi seluruh sifat sesungguhnya dari
benda-benda sehingga mereka terwujud.
2.Hubungan
yg saling berhubungan dari benda-benda, yaitu kerelatifan mereka yg dihubungkan
dg fenomena.
3.Sifat
konfensional/umum seperti apa yg biasanya diterima oleh umum.
65. Konsep Dharmakaya menurut Madyamika dan Yogacara :
Alran
Madyamika mengartika Dharmakaya sbg kekosongan, sedangkan Yogacara mengartikan
sbg yg Absolut.
66. Peranan Asvaghosa terhadap perkembangan Mahayana :
Asvaghosa
adalah tokoh yg berjasa dlm pembabaran kebangkitan keyakinan terhadap Mahayana
, dlm risalahnya yg berjudul “Mahayana Sradhotpada Sutra”. Ia mrp
pembabar Mahayana pertama yg telah menggunakan istilah Mahayana.
67. Isi kitab Vimalakirti
Nirdesa Sastra :
a. Membahas masalah yg berhubungan dg filsafat dan Dharma
SB yg dipandang dari sudut seorang Upasaka bijaksana yg bernama Vimalakirti.
b.Membahas
dan menekankan pengertian ttg pencapaian pembebasan yg dapat dilakukan oleh
setiap orang, asal rela melepaskan keterikatan dunia dan spiritual.
68. Sanghyang Kamahayanikan menurut Dr. Arthur Fitz :
Sanghyang
Kamahayanikan menguraikan ttg 4 hal yaitu :
a. Kehidupan moral dan tingkah laku dari seorang siswa
dlm rangka menyiapkan dirinya untuk kehidupan spiritual.
b.Penjelasan ttg Sad-Paramita
c. Adanya metode Yoga, dimana seorang siswa mempunyai
hubungan lebih tinggi dg spiritual.
d. Ajaran Esoterik ttg Dhyani Buddha, para Bodhisatva
dll.
e. Penjelasan ttg Sad-Paramita
f. Adanya metode Yoga, dimana seorang siswa mempunyai
hubungan lebih tinggi dg spiritual.
g. Ajaran Esoterik ttg Dhyani Buddha, para Bodhisatva
dll.
0 komentar:
Posting Komentar