Pages

Rabu, 06 Maret 2013

Sutta Pitaka

Sutta Pitaka

Sutta Piṭaka adalah bagian kedua dari Tipitaka, berisi lebih dari 10,000 sutta (kotbah) yang diberikan oleh Sang Buddha dan para siswa utama-Nya.

Sutta dikelompokkan menjadi lima Nikaya atau kumpulan:
Digha Nikaya

Kotbah "Panjang" (Pali dīgha = "panjang") terdiri dari 34 sutta, termasuk sutta yang terpanjang di Kanon. Subjek sutta-sutta ini cakupannya luas, dari kisah-kisah mahluk yang tinggal dialam dewata yang seperti kisah rakyat yang beraneka-warna (DN 20) sampai yang instruksi meditasi praktis yang membumi (DN 22). Belakangan ini para ahli mengajukan bahwa Dīgha Nikāya yang memiliki ciri khas tersebut memang "dimaksudkan untuk propaganda, untuk menarik ke agama baru."

Majjhima Nikāya

Kotbah "Menengah" (Pali majjhima = "menengah") terdiri dari 152 sutta yang panjangnya bervariasi. Mencakup dari beberapa sutta yang dalam dan sulit di Kanon (misalnya, MN 1) sampai ke kisah yang menarik tentang kesedihan dan drama yang mengilustrasikan prinsip penting dari hukum kamma (misalnya, MN 57, MN 86).

Saṃyutta Nikāya

Kotbah "Yang Dikelompokkan" (Pāḷi Saṃyutta = "kelompok" atau "kumpulan") terdiri dari 2,889 sutta yang relatif pendek yang dikelompokkan berdasarkan tema menjadi 56 saṃyutta.

Aṅguttara Nikāya

Kotbah "Yang Difaktorkan lebih lanjut" (Pali anga = "faktor" + uttara = "dibelakang," "lebih jauh/lebih lanjut") terdiri dari beberapa ribu sutta pendek, dikelompokkan menjadi sebelas nipatas sesuai dengan jumlah pokok bahasan Dhamma yang dicakup didalam setiap sutta. Sebagai contoh, Eka-nipata ("Buku kumpulan Satu") terdiri dari sutta yang berisi satu pokok bahasan Dhamma; Duka-nipata ("Buku kumpulan Dua") terdiri dari sutta yang berhubungan dengan dua pokok bahasan Dhamma, dan seterusnya.

Khuddaka Nikāya

"Bagian buku pendek" (Pali khudda = "kecil," "kurang"), terdiri dari limabelas buku (delapan belas pada edisi Birma):
  • Khuddakapāṭha — Potongan Singkat
  • Dhammapada — Jalan Dhamma
  • Udāna — Seruan
  • Itivuttaka — Demikianlah dikatakan
  • Suttanipāta — Kumpulan Sutta
  • Vimānavatthu — Kisah tentang Istana Surgawi
  • Petavatthu — Kisah tentang hantu kelaparan
  • Theragātha — Bait tentang tetua biarawan
  • Therigātha — Bait tentang tetua biarawati
  • Jātaka — Kisah tentang kelahiran
  • Niddesa — Penjelasan
  • Paṭisambhidāmagga — Jalan untuk Membedakan
  • Apadana — Kumpulan Kisah
  • Buddhavamsa — Sejarah para Buddha
  • Cariyāpitaka — Keranjang tentang Tata Cara
  • Nettippakarana (hanya pada Tipiṭaka Bahasa Burma)
  • Peṭakopadesa (hanya pada Tipiṭaka Bahasa Burma)
  • Milindapañha — Pertanyaaan Milinda (hanya pada Tipiṭaka edisi Birma)

Singkatan Dan Penomoran

Umumnya dalam merujuk sebuah Sutta, digunakan penomoran dan singkatan dari Nikāya-nya. Sebagai contoh,
  • DN 5, artinya Dīgha Nikāya, Sutta no. 5
  • SN 45.10, artinya Samyutta Nikāya, Samyutta nomor 45, Sutta Nomor 10
Berikut ini adalah daftar singkatan yang digunakan,
  • DN = Dīgha Nikāya
  • MN = Majjhima Nikāya
  • SN = Samyutta Nikāya
  • AN = Anguttara Nikāya
  • KN = Khuddaka Nikāya
  • Khp = Khuddakapāṭha
  • Dhp = Dhammapada
  • Ud = Udāna
  • Iti = Itivuttaka
  • Snp = Suttanipāta
  • Vv = Vimānavatthu
  • Pv = Petavatthu
  • Thag = Theragātha
  • Thig = Therigātha
  • Miln = Milindapañha

Catatan Kaki
  1. Bhikkhu Bodhi, 'Connected Discourses of the Buddha' (Somerville, Mass.: Wisdom Publications, 2000), p.31, merujuk pada "Categories of Sutta in the Pali Nikāya and Their Implications for Our Appreciation of the Buddhist Teaching and Literature" oleh Joy Manné, Journal of the Pali Text Society 15 (1990): 29-87.

0 komentar: